PELAKITA.ID – Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (FIKP) bekerja sama dengan Universiti Malaysia Terengganu (UMT) Malaysia menyelenggarakan simposium bertajuk “9th National dan 5th International Marine and Fisheries Symposium”.
Kegiatan yang mengusung tema “Advancing Marine and Fisheries Sectors to Achieve the Sustainable Development Goals (SDGs) for Healthy Aquatic Environment and Society” berlangsung pukul 09.00 Wita secara luring terbatas di Aula FIKP, Lantai 2 Gedung Baru FIKP Unhas, Kampus Tamalanrea dan terhubung secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (04/06).
Ketua Panitia Dr. Ir. Siti Aslamyah, M.P., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan semua pihak dalam menyukseskan simposium ini.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, utamanya pada poin 14 yang berkaitan dengan kehidupan di bawah air (life below the water).
Lebih lanjut, Siti Aslamyah menambahkan kegiatan ini menghadirkan para narasumber kompeten dari berbagai bidang baik secara nasional maupun internasional. Untuk simposium nasional, jumlah makalah yang berhasil terkumpul sebanyak 48 naskah.
Sementara itu, untuk simposium internasional jumlah makalah yang berhasil terkumpul sebanyak 218 naskah yang terdiri dari 78 makalah dari sivitas akademika Unhas, 8 makalah dari UMT, dan selebihnya bersumber dari instansi dan perguruan tinggi lainnya.
“Peserta berasal dari berbagai negara seperti Thailand, Inggris, China dan Malaysia. Kami berharap, simposium ini bisa memberikan inspirasi dan kontribusi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan khususnya dalam bidang kelautan dan perikanan,” jelas Aslamyah.
Pada kesempatan yang sama, mewakili pihak UMT, Prof. Dr. Mhd. Ikhwanuddin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk kembali bekerja sama dengan Unhas.
Beliau mengatakan, kegiatan kolaboratif ini merupakan salah satu langkah strategis dalam mendukung keberlanjutan dalam sektor kelautan dan perikanan yang juga menjadi salah satu tujuan pencapaian SDGs.
Kegiatan resmi dibuka oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. Dalam sambutannya, beliau mengatakan keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan bukan hal yang mudah dan membutuhkan peran dari seluruh sektor.
Prof. JJ, yang juga merupakan pakar kelautan ini, berharap gagasan, saran serta masukan dari para pembicara nantinya memberikan kontribusi positif dalam upaya pencapaian SDGs.
“Saat ini banyak nelayan yang kesulitan menangkap ikan, dan berbagai permasalahan lainnya. Ini yang harus diperhatikan bersama, bagaimana menghadirkan sains dan teknologi dalam bidang pengembangan kelautan dan perikanan yang memberikan dampak positif terhadap masyarakat secara menyeluruh,” jelas Prof. JJ.
Dengan sumber daya laut melimpah yang dimiliki Indonesia, maka diperlukan penataan ulang dalam pengelolaan sumber daya tersebut dengan prinsip berkelanjutan untuk menjaga kelestarian dan keanekaragaman biota laut Indonesia.
Setelah pembukaan secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber.
Materi awal disampaikan oleh I Nyoman Radiarta, Ph.D., dari Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) berkaitan dengan “Memajukan Sektor Kelautan dan Perikanan Demi Mencapai SDGs untuk Lingkungan Perairan dan Masyarakat yang Sehat”.
Nyoman Radiarta menyebutkan Kementerian Kelautan dan Perikanan berpartisipasi aktif dalam pencapaian SDGs melalui keanggotaan High Level Panel – Sustainable Ocean Economy.
Peran KKP dalam mewujudkan poin 14 dalam SDGs di Indonesia dilakukan dalam berbagai program dan kebijakan dengan tetap mempertimbangkan ekologi dan ekonomi.
“BRSDM mendukung KKP dalam pencapaian SDGs melalui pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan inkubasi bisnis. Konservasi perairan dan pengelolaan ruang laut diimplementasikan melalui peningkatan luas kawasan konservasi perairan nasional dan pengelolaan ruang laut untuk berbagai aktivitas,” jelas Nyoman Radiarta.
Sesuai jadwal, Simposium FIKP Unhas akan berlangsung hingga esok hari Minggu (05/06). Untuk hari pertama, kegiatan berlangsung hingga pukul 16.00 Wita dengan pemaparan makalah dari para peserta simposium.(*/mir)