BPSDM Sulsel perkuat kapasitas ASN fasilitator dan pemasar UMKM

  • Whatsapp
Kepala BPSDM Pemprov Sulsel, Asri Sahrun Said (dokL istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan  Pelatihan Pengembangan Kompetensi Fasilitator Pelaku Usaha Kecil dan Menengah, Industri Kecil  dan Menengah, Usaha Ekonomi Kreatif dan Fasilitator Pemasaran Hasil Usaha.

Dalam rilis yang diterima, Kamis (17/3/2022), menyebutkan kegiatan yang dilaksanakan pada 7 hingga 28 Maret 2022 ini adalah salah satu bentuk pengembangan kompetensi untuk aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemprov Sulsel,

Kegiatan ini diharapkan memiliki peran dalam memberikan pelayanan, pendampingan kepada para pelaku usaha. Baik itu usaha kecil dan menengah (UKM), industri  kecil dan menengah (IKM), usaha ekonomi kreatif dan juga membantu pemasaran hasil  usaha.

Kepala BPSDM Pemprov Sulsel, Asri Sahrun Said, mengatakan BPSDM sebagai perangkat daerah  memiliki wewenang dalam melakukan  pengembangan kompetensi kepada ASN sehingga kegiatan pelatihan ini dilaksanakan.

“Kegiatan ini diikuti oleh 80 orang peserta  yang terdiri atas  20 orang ANS  administrator, pengawas dan pelaksana dari dinas  koperasi UKM, dinas perindustrian,  dinas kebudayaan dan kepariwisataan,  dan dinas perdagangan,” jelas mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Sulsel ini.

Pelatihan menggunakan metode belajar dengan pendekatan ASN Corporate University yakni  dilaksanakan secara Klasikal dan Non Klasikal. Diharapkan setelah mendapatkan  pelatihan ini peserta dapat melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha binaan  di wilayah Sulsel.

Sasaran kegiatan pelatihan ini adalah  PNS sebagai fasilitator atau pendamping dapat memahami dan mampu menerapkan teknik fasilitasi yakni sebagai fasilitator atau pendamping memiliki  wawasan karakteristik UMKM, IKM, dan usaha ekonomi kreatif.

Menurutnya, keberadaan dan peran usaha mikro, kecil dan menengah, industri kecil dan  menengah dan usaha ekonomi kreatif di Indonesia sangat penting dalam  perekonomian nasional.

“Usaha-usaha ini telah berperan dalam  penyerapan tenaga kerja, pemberian pelayanan ekonomi yang luas kepada  masyarakat, proses pemerataan, dan peningkatan pendapatan masyarakat,” ucapnya.

“Di sisi lain, berbagai masalah dan tantangan masih menyelimuti para pelaku  usaha yang membutuhkan penanganan yang menyeluruh dan melibatkan sinergi di  antara berbagai pemangku kepentingan (stakeholder). Penguatan usaha masyarakat  ini perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, daya saing, dan nilai  tambah,” jelasnya

Nantinya, Pemprov Sulsel diharapkan dapat memperluas jangkauan peserta pelatihan ini tidak hanya pada empat OPD saja namun dapat menyasar OPD lainnya, khususnya kepada instansi yang terlibat langsung dalam pembinaan pelaku usaha

Related posts