PELAKITA.ID – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah kebijakan dan program unggulan Kemendikbudristek. Program yang digagas sejak akhir 2019 itu memfasilitasi mahasiswa untuk mengikuti berbagai aktifitas yang disediakan.
Program MBKM diharapkan dapat meningkatkan pengalaman para mahasiswa di dunia kerja. Mahasiswa harus mendapatkan pengalaman di luar di bangku kuliah dengan langsung turun ke lapangan.
Program MBKM ini merupakan sebuah upaya perubahan yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi agar bisa melampaui kemajuan yang bersifat dinamis. Ini akan menjadi terobosan zaman, karena program seperti ini di luar negeri baru dilaksanakan di beberapa kampus ternama.
Berbagai program flagship yang menjadi bagian MBKM, seperti Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), dan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) mendapatkan atensi yang sangat besar dari mahasiswa.
Direktur Komunikasi Unhas, Ir. Suharman Hamzah, Ph.D menjelaskan bahwa Universitas Hasanuddin berperan sangat aktif dalam melaksanakan program MBKM. Kampus Unhas terbuka bagi mahasiswa non-Unhas yang ingin belajar mengenai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya (ipteksbud).
“Mata kuliah dapat diambil dengan sistem credit earning. Mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang berhasil menyelesaikan semua persyaratan kelulusan mata kuliah akan diberikan transfer kelulusan mata kuliah beserta nilainya dari Unhas,” kata Suharman.
Sebelum program MBKM ada, Unhas telah memiliki dan menginisiasi program yang serupa dalam bentuk Pertukaran Mahasiswa Nusantara (Permata) yang diikuti oleh beberapa perguruan tinggi yang memiliki kerjasama dengan Unhas.
Sepanjang tahun 2021, Unhas melaksanakan program MBKM dalam dua termin. Termin pertama yaitu pada semester akhir 2020/2021, dan termain kedua pada semester awal 2021/2022.
Secara garis besar program MBKM dibagi atas 2 kelompok, yaitu: MBKM Pertukaran Mahasiswa dan MBKM Non Pertukaran Mahasiswa. Beberapa diantaranya merupakan aktifitas yang menjadi program internal Unhas, selain tentunya mengikuti program nasional dari Ditjen Diktiristek.
Untuk semester akhir 2020/2021, Unhas melaksanakan 9 aktifitas MBKM, yaitu:
1. Sasrabahu (sistem pertukaran mahasiswa PTN-BH),
2. Permata Merdeka (pertukaran mahasiswa semua PTN),
3. KMB 3 PT (Konsorsium Merdeka Belajar 3 PT),
4. Merdeka Belajar (MB) Teknik Pertambangan Unhas-UNP,
5. MB Hukum Unhas-UB,
6. KMB BI (Bank Indonesia),
7. Kampus Mengajar batch 1,
8. Program Bangkit,
9. MBKM Kementerian ATR/BPN.
Jumlah mahasiswa yang mengikuti program MBKM Unhas yaitu 532 orang outbound (mahasiswa Unhas) dan 265 orang inbound (mahasiswa luar Unhas).
Selain 9 aktifitas tersebut, Unhas juga melaksanakan 3 kegiatan lain secara mandiri, yaitu: Program Kewirausahaan, Magang dan Mata Kuliah Lapangan. Kegiatan ini melibatkan 2.311 mahassiswa.
Sehingga secara total untuk semester akhir 2020/2021, sebanyak 3.108 mahasiswa berpartipasi pada program MBKM di Unhas.
Sementara itu pada semester awal 2021/2022, Unhas menyediakan 17 aktifitas MBKM, yaitu:
1. Permata Merdeka (pertukaran mahasiswa semua PTN),
2. Kampus Mengajar,
3. MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat),
4. IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards),
5. KMMI (Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia),
6. Sasrabahu (sistem pertukaran mahasiswa PTN-BH),
7. GNRM (Gerakan Nasional Revolusi Mental),
8. PHP2D (Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa),
9. Pejuang Muda Kemensos,
10. Merdeka Belajar (MB) Ilmu Kelautan Unhas dan Unpatti,
11. MB Fisioterapi Unhas dan Unisa,
12. MB Sastra Jepang Unhas dan Unsoed,
13. MB Teknik Pertambangan Unhas-UNP,
14. MB Arsitektur Unhas-UB,
15. MB Kehutanan Unhas-Sorong,
16. MB Unhas dan Apsita,
17. Inovasi dan Kewirausahaan Rumput Laut.
Jumlah mahasiswa yang mengikuti seluruh kegiatan MBKM adalah 772 orang outbound (mahasiswa Unhas) dan 460 orang inbound (mahasiswa luar Unhas). Dengan demikian, untuk semester akhir 2020/2021, sebanyak 1.232 mahasiswa terlibat pada program MBKM Unhas.
Dalam bentuk program membangun desa, Unhas menyelenggarakan KKN Tematik sebanayk 2 kali dengan jumlah mahsiswa terlibat 5.947 orang.
Sehingga secara keseluruhan selama 2021 (dua semester), Unhas memfasilitasi 10.301 mahasiswa mengikuti program MBKM.
Selain itu, Unhas juga melaksanakan Program Matching Fund dan Kedaireka. Program ini menghubungkan kebutuhan pembangunan daerah dengan dukungan Unhas. Peluang itu dimanfaaatkan oleh Unhas dengan menggandeng masyarakat, pemerintah daerah, maupun industri mengembangkan berbagai potensi daerah terkait rumput laut, kehutanan dan energi terbarukan.
Suharman menjelaskan bahwa Unhas memaknai program MBKM akan mengarahkan keterkaitan antara kebutuhan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja dengan hasil capain atau luaran dari Unhas.
“Hal itulah yang mendorong keterlibatan Unhas dalam mengakselerasi kebutuhan dunia kerja, industri, dan masyarakat,” kata Suharman.
Unhas akan terus mendorong penghiliran dan penghuluan. Menghilirkan luaran perguruan tinggi baik lulusannya maupun hasil-hasil riset dan inovasi. Sementara itu, menghulukan apa yang menjadi kebutuhan dunia kerja, dengan memberikan kesempatan luas bagi mereka masuk ke ruang-ruang kelas, kurikulum, dan riset dosen. Sehingga terjadi mata rantai yang saling terhubung antara kampus dengan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja.(*/ir)