PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin berkomitmen mengembangkan bisnis berbasis inovasi melalui optimalisasi income generating. Dengan manajemen inovasi yang terintegrasi.
Unhas bertekad mengelola bisnis berbasis ilmu pengetahuan sebagai miniatur model bisnis masa depan yang kompetitif dan menjadi pilar daya saing bangsa. Unhas memiliki sumber daya yang mumpuni, yang setiap tahun menghasilkan produk-produk potensial untuk dikembangkan lebih lanjut.
Berbagai upaya dilakukan oleh Unhas untuk mengembangkan inovasi sepanjang tahun 2021. Sejumlah capaian yang signifikan dan memperoleh hasil yang memuaskan telah dimanfaatkan dan terus dikembangkan.
Tahun 2021 masih diwarnai oleh suasana pandemi Covid-19. Untuk itu, Unhas masih turut serta mengambil bagian dalam upaya menemukan solusi akademik bagi masalah-masalah sosial dan kesehatan yang berkaitan dengan pandemi.
Unhas melaksanakan tujuh riset inovasi dalam bentuk Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 melalui pendanaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ketujuh riset tersebut melibatkan dosen dan mahasiswa Unhas dari berbagai disiplin ilmu, antara lain: Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan, Fakultas Kehutanan, dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.
Pengembangan inovasi Unhas dilakukan dengan menggandeng kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN/BUMD, swasta dan lembaga internasional. Selain itu, Unhas juga menyiapkan anggaran hibah internal untuk mendukung pengembangan, hilirisasi, dan komersialisasi hasil invensi dan inovasi.
Pengembangan Pesawat Haerul (PPH) oleh Tim Peneliti Unhas hampir rampung. Pesawat yang dikembangkan oleh tim yang dipimpin Prof. Dr. Ir. Nasaruddin Salam, MT itu adalah pesawat ultralight model sport.
Dalam proses perancangan, model ini menggabungkan beberapa disiplin ilmu. Dalam waktu dekat, pesawat ini akan melalui tahap uji coba menyeluruh, mulai dari sistem kontrol, uji terbang, hingga daya dorong. Pembiayaan proyek ini merupakan dana internal Unhas, dengan masa pengerjaan kurang lebih satu tahun.
Karya inovasi pembuatan bahan rompi anti peluru oleh Rudi, Azwar Hayar, bersama dosen pembimbing Dr. Muh. Syahid kini memasuki tahap pengembangan.
Sebelumnya, telah dilakukan penelitian awal yang mengembangkan material Carbon Fiber Reinforced Polimer (CFRP) untuk panel bahan rompi anti peluru soft body armour. Pada tahap awal ini, uji coba yang dilakukan oleh Divisi III Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menunjukkan hasil memuaskan.
Selain pesawat ultralight dan rompi anti peluru, Unhas juga sedang mengembangkan berbagai inovasi hasil riset dari sejumlah disiplin ilmu, antara lain: inovasi hidrotermal pengelolaan sampah, alat produksi gula semut, smart parking, dan lainnya. Sementara itu, inovasi yang terus dikembangkan untuk produksi massal berupa E-magic, W-EKG, dan BM@ Patch serta berbagai produk hasil pertanian, peternakan, kehutanan, kelautan, dan perikanan.
Unhas juga menggandeng mitra internasional dalam melaksanakan riset dan mengembangkan inovasi. Berbagai riset inovasi kolaboratif dilakukan di tahun 2021 bersama lembaga internasional yaitu TETO/ICDF Taiwan, RISE Australia, dan PAIR Australia.
Bermitra dengan TETO/ICDF (Taipei Economic and Trade Office/International Cooperation and Development Fund) Taiwan, Fakultas Pertanian Unhas mengembangkan benih padi berkualitas unggul yang mendukung mandiri benih. Program ini dilaksanakan pada tujuh kabupaten di Sulsel, yaitu: Gowa, Sidrap, Pinrang, Soppeng, Luwu Utara, Wajo dan Bone, yang mencakup lahan seluas kurang lebih 330 hektar.
Bersama mitra PAIR (Partnership for Australia Indonesia Research), Unhas melaksanakan empat riset Strategic Integrated Projects (SIP) di Sulsel. Keempat riset tersebut adalah: seaweed, rail line, farming community, and agrarian change, yang melibatkan pula empat universitas Australia (yaitu: University of Queensland, Monash University, University of Western Australia, University of Melbourne), dan tujuh universitas di Indonesia.
RISE (Revitalizing Informal Settlements and their Environments) project merupakan kerjasama FKM Unhas dengan Monash University dan University of Melbourne (Australia), Stanford University dan Emory University (Amerika Serikat) serta Cambridge Univeristy (Inggris). Tahun 2021 telah menyelesaikan pilot project intervensi di Keluarahan Batua, Makassar, untuk selanjutnya dikembangkan di berbagai tempat dengan mengacu pada hasil riset laboratorium RISE di FKM Unhas.
Direktur Komunikasi Unhas, Ir. Suharman Hamzah, Ph.D menjelaskan bahwa inovasi yang dikembangkan Unhas diharapkan akan berujung pula pada pengakuan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI).
“Pendaftaran atas Kekayaan Intelektual yang merupakan hak yang timbul dari kemampuan berpikir atau olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia yang terdiri atas paten, hak cipta, merek, dan desain industri,” kata Suharman.
Sepanjang tahun 2021 capaian Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Unhas mengalami peningkatan signifikan, yaitu 326 HKI berupa paten, hak cipta, merek dan desain industri, dengan rincian:
Paten terdaftar: 23 karya.
Paten Granted: 6 karya.
Hak Cipta granted: 290 karya.
Desain industri terdaftar: 7 karya.
Dilihat dari perkembangan per tahun, perolehan HKI Unhas cenderung meningkat, yaitu: 160 HKI pada tahun 2018, 245 HKI pada tahun 2019, dan masing-masing 326 HKI pada tahun 2020 dan 2021.
Dengan demikian, total capaian HKI Unhas pada periode 2002 – 2021 berjumlah 1.210 HKI, dengan rincian:
Paten terdaftar: 150 karya
Paten granted: 64 karya
Hak Cipta granted: 923 karya
Merek terdaftar: 42 karya
Merek granted: 10 karya
Desain industri terdaftar: 14 karya
Desain industri granted: 7 karya
Science Techno Park
Untuk menghubungkan Unhas dengan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja, Unhas meluncurkan Science Techno Park (STP) pada tahun 2021 ini. Unit ini membuka ruang bertemunya pelaku riset, penemu invensi, dan pencipta inovasi Unhas dengan komunitas industri.
Suharman menjelaskan bahwa STP merupakan wadah yang tepat untuk pengembangan produk hasil riset berkualitas, sehingga banyak temuan unggulan yang dapat difasilitasi dengan dukungan STP.
“STP akan ditopang oleh berbagai inkubator, pusat inovasi atau pusat keunggulan unit kerja Unhas, misalnya Center of Technology Fakultas Teknik, Maiwa Breeding Center Fakultas Peternakan, Center of Excellence Fakultas Pertanian, Pusat Inovasi Hasil Hutan bukan Kayu dan Penangkaran Lebah Fakultas Kehutanan, serta inkubator bisnis di berbagai Fakultas,” kata Suharman.(*/ir)