PELAKITA.ID – Takalar di bawah kepemimpinan H. Syamsari Kitta terus memberikan inspirasi dan kebanggaan untuk masyarakat. Baru-baru ini mendapat penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya Tahun 2020 Kategori Madya dari Pemerintah Pusat
Tentang Anugerah Parahita Ekapraya
Anugerah Parahita Ekapraya adalah penghargaan yang diberikan kepada Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah yang telah berkomitmen mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi pengarusutamaan gender (PUG).
Adalah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (PPPA) yang menyampaikan penghargaan ini sejak tahun 2004 yang disebut Anugerah Parahita Ekapraya (APE).
Kategori penerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE) adalah: tingkat pratama (pemula), tingkat madya (pengembangan), tingkat utama (peletakan dasar dan keberlanjutan) dan tingkat mentor.
Penilaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE) ditekankan pada 7 komponen kunci, yaitu:
Pertama, komitmen. Komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu. Pada poin ini yang dinilai adalah komitmen pemerintah daerah baik gubernur, bupati/walikota bersama DPRD dalam melaksanakan PUG di setiap dimensi pembangunan di daerahnya.
Kedua, kebijakan. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak.Ketiga, kelembagaan. Kelembagaan PUG antara lain adalah Pokja PUG, tim teknis analisis PUG dan focal point PUG. Kelompok kerja PUG yang disebut juga Pokja PUG adalah wadah konsultasi bagi pelaksana dan penggerak pengarusutamaan gender dari berbagai instansi/lembaga di daerah.Keempat, sumber daya manusia dan anggaran. Pada poin ini yang dinilai adalah tersedianya sumber daya manusia yang terlatih dalam melaksanakan PUG melalui perencanaan dan penganggaran responsif gender seperti champion PUG dan fasilitator PUG. Kemudian juga dilihat besaran anggaran daerah yang responsif gender.Kelima, alat analisis gender. Analisis gender adalah proses analisis data gender secara sistematis tentang kondisi laki-laki dan perempuan khususnya berkaitan dengan tingkat akses, partisipasi, kontrol dan perolehan manfaat dalam proses pembangunan untuk mengungkapkan akar permasalahan terjadinya ketimpangan kedudukan, fungsi, peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan.Keenam, data gender atau data terpilah. Data terpilah adalah data berdasarkan jenis kelamin (sex-disaggregated data) berupa data kuantitatif atau data kualitatif yang dikumpulkan dan dipresentasikan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan.
Ketujuh, partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat ini dapat berbentuk perorangan, kelompok masyarakat dalam kewilayahan maupun dalam bentuk lembaga. Partisipasi masyarakat sebagai bentuk kepedulian warga negara untuk dapat mewujudkan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dari semua lapisan masyarakat.
Bentuk partisipasi masyarakat dalam melaksanakan PUG antara lain adalah Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) dimana anggotanya antara lain lembaga masyarakat, dunia usaha dan media.
Selain itu terdapat pusat-pusat kajian gender baik di perguruan tinggi maupun di lembaga masyarakat, organisasi yang selalu mensosialisasikan PUG dan melaksanakan kursus keterampilan bagi perempuan.
“Ini adalah penghargaan untuk masyarakat Takalar. Satu kesyukuran Kabupaten Takalar pertama kali ikut dan langsung mendapatkan penghargaan Tingkat Madya. Semoga dapat dipertahankan dan selanjutnya penghargaan tingkat Utama dan Mentor,” jelas Bupati Syamsari Kitta, 30/9/2021.
Menurutnya adalah adalah kerja-kerja kita bersama, kerja masyarakat, Pemda dan mitra pembangunan. “Sehingga penghargaan ini diberikan kepada pemerintah daerah karena dinilai telah berkomitmen dalam pencapaian dan perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak, serta memenuhi kebutuhan anak.
“Mari tetap bersama untuk membangun Takalar kita,” ajaknya.