PELAKITA.ID – Dia Ade Yamindago. Gelar S.Kel di belakang namanya diraih di Ilmu Kelautan Unhas. Sementara gelar M.Sc dari Negara Gajah Thailand sedang Ph.D diperoleh di negeri para ‘Oppa’, Korea Selatan.
Jadi, tidak mengapa jika dia bisa disebut ‘Oppa Korea’ layaknya di drama-drama tenar Korea, atau panggilan respek untuk Kaka Ade biar keren dan kekinian.
Sebagai akademisi, saat ini, Ade memiliki pangkatnya Lektor IIIc dan merupakan Kepala Pusat Eksplorasi Perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya (UB). Dia kelahiran Ujung Pandang, 21 Mei 1984.
Di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB, Ade dikenal sebagai dosen dengan kepakaran Dasar Bioteknologi Laut, Dasar Mikrobiologi Laut, Bioteknologi Kelautan, Mikrobiologi Laut dan Renang. Mata Kuliah yang diampu adalah Widya Selam Selam, Keahlian Iktiologi, Ektoksikologi Laut, Koralogi, Kewirausahaan. Dia telah mencapai H-Index Scopus2, H-Index Google Scholar 5.
Ade menyelesaikan S1 pada Ilmu Kelautan Universitas Hasanuddin tahun 2007. Lalu diterima menjadi dosen di Universitas Brawijaya dan kuliah S2 di Burapha University Thailand, University of Science and Technology.
Di Thailand dia mendalami Ilmu Kelautan dan Budidaya Perairan sementara di Korea Selatan, dia benam pada Applied Ocean Science.
Ada beberapa riset yang menurutnya berkesan yaitu antara pada tahun 2007 dimana dia meneliti pengaruh beberapa metode transplantasi terhadap pertumbuhan dan sintasan karang lunak Sinularia flexibilis Quoy & Gaimard, 1833 di Perairan Kota Makassar.
Lalu antara tahun 2009-2012 dia melakukan riset terkait Molecular phylogeny of crab species collected from Samaesarn Islands, Thailand: an emphasis on Family Xanthidae Alcock, 1898 Sensu Sakai (1976) (Decapoda: Brachyura).
Pada 2015 dia 2020 meriset Acute toxic effects of five pharmaceuticals (fluoxetine, acetaminophen, diclofenac, ibuprofen and naproxen) in aquatic organisms selama kuliah di Korea Selatan.
Jika di Unhas dia didamping pembimbing Prof. Dr. Ir. Abdul Haris, M.Si dan Prof. Dr. Ir. Chair Rani, M. Si, maka di Thailand dia dibantu oleh Assist. Prof. Wansuk Senanan, Ph.D serta Assoc. Prof. Nongnud Tangkrock-Olan., Ph.D. Di Korea Selatan, Ade digembleng oleh Prof. Dr. Seungshic Yum.
Terkait pengalaman penelitian dalam 5 tahun terakhir beberapa penelitiannya yang menarik di antaranya Impacts of Benzalkonium Chloride on marine shellfish (Potamocorbula fasciata) (ITSF-TORAY) lalu Profil Komposisi Senyawa Pencemar pada Habitat Kerang Laut di Perairan Sidoarjo dan Surabaya (BPP-FPIK) serta Studi Hubungan Mangrove Health Index dengan Karakteristik Perikanan Mangrove, Studi Kasus di Gresik, Jawa Timur (UB).
Dia juga mendalami tema Peningkatan Kompetensi Mahasiswa dan Pengambangan Kapasitas Keilmuan Dosen di Tingkat Internasional (IKU 4 & 6 -Praktisi Mengajar di dalam Kampus dan Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia) (UB).
Pernah pula memfasilitasi Pelatihan Monitoring Kualitas Lingkungan pada Kolam Pemeliharaan Penyu di Pantai Bajulmati Kabupaten Malang (BPP-FPIK) serta menangani program Restorasi Ekosistem Terumbu Karang dengan Teknologi Fragmentasi Buatan dan Mineral Akresi Menunjang Ekowisata Bahari di Bangsring Underwater Bersama Yayasan Terumbu Rupa (IKU 3- Dosen Berkegiatan di Luar Kampus) (UB)
Yang teranyar adalah Pengembangan Pembelajaran Kolaboratif Internasional Guna Peningkatan Kompetensi dan Keilmuan Dosen serta Mahasiswa di Prodi Ilmu Kelautan (IKU 4 dan 6 -Praktisi Mengajar di dalam Kampus dan Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia) (UB).
Beberapa publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir di antaranya: Packaging Technology to Sate Tuna at Kondang Merak, Malang Journal of Innovation and Applied Technology.
Lalu, potensi antioksidan dan skrining fitokimia ekstrak daun mangrove Rhizophora mucronata, Pilang Probolinggo pada Journal of Fisheries and Marine Science serta Microbiota changes in diseased Hydra magnipapillata Toxicology and Environmental Health Science.
Yang juga menarik adalah penelitian berjudul Impact of zinc oxide nanoparticles on the bacterial community of Hydra magnipapillata Molecular and Cellular Toxicology serta Growth, Biomass and Phytochemical Compound of Seagrass (Case Study: Malang Regency Coastal) Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Ade pun pernah menjadi pemakalah Seminar Ilmiah seperti pada International conference on toxicogenomics Transcriptome analysis of Hydra magnipapillata exposed to pharmaceuticals di Incheon, Korea Selatan.
Juga pada International conference on environmental Health Science The differentially expressed genes in hydra after exposure to diclofenac2018. Yeosu serta International Conference on Toxicogenomics Transcriptomic responses to different concentration of fluoxetine in Hydra2017. Seoul.
Tahun lalu dia pernah merilis panduan: Buku Modul Dasar Bioteknologi Laut, 2020 dan mempunyai beberapa riset atau tema HAKI.
Apa yang telah dikontribusikan untuk entitas di luar kampus? Ade menyebut telah ikut serta dalam Evaluasi Rencana Strategis Tahun 2014-2019 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur.
Lalu menggelar program Restorasi Ekosistem Terumbu Karang dengan Teknologi Fragmentasi Buatan dan Mineral Akresi Menunjang Ekowisata Bahari di Bangsring Underwater Bersama Yayasan Terumbu Rupa, 2021.
Yang tak kalah membanggakan, Ade adalah penerima The young scientist award Korea Society of Toxicogenomics and Toxicoproteomics (2019). Lalu, terpilih sebagai The most cited research article oleh Korea Institute of Ocean Science and Technology 2020 dan peraih The 2nd Prize Research/Academic Activity Contest University of Science and Technology 2021.
Pada hari Sabtu, 2 Oktober 2021, Pelakita.ID bekerjasama Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia ISKINDO dan Universitas Hasanuddin menggelar acara ‘Alumni Berbagi Inspirasi’ dan mendapuk Ade Yamindago sebagai resource person. Yuk, joinan, ikut sesi bersama Oppa Ade!
Editor: K. Azis