“Diperlukan kolaborasi dan sinergi untuk memaksimalkan pencapaian alumni, terutama dalam mewujudkan keadilan dan kedaulatan ekonomi. Terlebih kondisi hari ini, dimana seluruh dunia sedang mengalami perlambatan ekonomi akibat Covid-19, dan negara-negara pengekspor pangan, termasuk sumber pangan dari laut, agak menahan diri melepas produk mereka.”
Ir Bachrianto Bachtiar, M.Si – Ketua IKA Perikanan Unhas
PELAKITA.DI – Ikatan Alumni atau IKA Perikanan Universitas Hasanuddin akan menggelar hajatan Musyawarah Besar atau MUBES ke-4 untuk memilih ketua umum dan sekaligus regenerasi pengurus baru.
Kegiatan akan berlangsung pada tanggal 18 September 2021 di kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Mubes kali ini agak berbeda dari sebelumnya, dimana alumni yang hadir tidak hanya datang dari kota Makassar dan sekitarnya, tapi juga dari beberapa provinsi, seperti Kalimantan Timur, Jaawa Barat, dan DKI Jakarta.
Selain itu, format pertemuan akan dilakukan secara hybrid, memadukan pertemuan luring (luar jaringan) di lokasi pertemuan, dan daring (dalam jaringan) menggunakan aplikasi zoom.
Berdasarkan pemaparan Ketua IKA Perikanan UNHAS periode saat ini, Ir. Bachrianto Bachtiar, M.Si, dan ketua Steering Committee (SC) Mubes Ir Haripuddin, MSi, Mubes akan diramaikan sekitar 50 orang yang hadir langsung di lokasi acara, dan setidaknya 70 orang secara daring.
Untuk kedaulatan pangan
Tema Mubes adalah “Sinergi Alumni untuk Kedaulatan Pangan Negeri”. Hal ini menurut Bachrianto sangat beralasan, mengingat alumni Perikaan UNHAS saat ini telah berkarir di beragam profesi dan terlibat di banyak sektor usaha, termasuk tentu saja penangkapan, budidaya, pengolahan hingga ekspor produk perikanan.
“Diperlukan kolaborasi dan sinergi untuk memaksimalkan pencapaian alumni, terutama dalam mewujudkan keadilan dan kedaulatan ekonomi. Terlebih kondisi hari ini, dimana seluruh dunia sedang mengalami perlambatan ekonomi akibat Covid-19, dan negara-negara pengekspor pangan, termasuk sumber pangan dari laut, agak menahan diri melepas produk mereka,” jelasnya.
“Ini membuat negara-negara dengan sumberdaya alam melimpah seperti Indonesia harus merespon dengan kebijakan yang menitikberatkan pada ketersediaan pangan bagi rakyat, yang juga merupakan tujuan akhir dari pembangunan pangan negara, atau biasa dikenal dengan istilah ketahanan pangan atau food security,” tambahnya.
Tema Mubes IV IKA Perikanan: Sinergi Alumni untuk Kedaulatan Pangan Negeri
Menurut pria yang biasa disapa Pak Dosen itu, setingkat lebih tinggi dari ketahanan pangan, dikenal juga kedaulatan pangan atau food sovereignty, yang dimaknai sebagai kebijakan yang lebih menitikberatkan pada kemandirian pangan.
“Termasuk di dalamnya perlindungan kepada petani dan nelayan, serta keberlangsungan ekosistem penyedia pangan, yang dalam konteks ini pesisir, laut dan pulau-pulau kecil,” ucap Pak Dosen.
“Kedaulatan pangan sebagai salah satu program prioritas RPJMN 2020-2024, bagi warga IKA Perikanan UNHAS diejawantahkan sebagai upaya mandiri anak negeri untuk meningkatkan penangkapan ataupun penangkaran sumber-sumber protein hayati laut, ikan dan non ikan, untuk memenuhi kebutuhan sendiri secara mandiri,” tegasnya.
“Dan itu dilakukan dengan cara atau praktik ramah ingkungan, yang berkeadilan secara ekonomi bagi nelayan, dan berkelanjutan secara ekologi bagi sumberdaya pesisir, laut dan pulau kecil,” tandasnya.
Sementara itu Haripuddin, menambahkan bahwa untuk mewujudkan hal tersebut, alternatif yang ditawarkan oleh para alumni Perikanan UNHAS ini, adalah kolaborasi “Triple Helix” yang akan bertransformasi secara alami ke “Penta Helix”.
“Dengan mengembangkan kemitraan pemerintah-swasta-kampus, menjadi lebih membumi dengan interaksi antara lima mitra, yakni pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat dan media,” ucapnya.
“Kemitraan interaktif ini akan dilakukan dengan memanfaatkan pengetahuan, keahlian, pengalaman dan keterampilan alumni perikanan UNHAS untuk maksimalkan pengelolaan pesisir, laut dan pulau kecil yang memberikan nilai tambah kepada masyarakat nelayan dan ekosistem tempat mereka menggantungkan hidup,” jelas Haripuddin.
Dia menambahkan bahwa kolaborasi interaktif ini juga akan fokus pada strategi membangun sinergi dan kolaborasi alumni dengan pemerintah daerah, terutama kabupaten-kota yang bercirikan pesisir, laut dan pulau kecil yang ada di Sulawesi Selatan.
Mengapa Pangkep
Ketua Steering Committee, Haripuddin tidak lupa memberikan apresiasi kepada Bupati Pangkep atas antusiasme yang tinggi untuk menjadi tuan rumah Mubes keempat ini. “Ucapan terima kami untuk Pak Bupati yang telah mendukung pemilihan Pangkep sebagai lokasi Mubes ini,” tambahnya.
Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau, S.Pi adalah alumni Perikanan Unhas jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perairan atau lebih lazim disebut jurusan penangkapan, dan sejauh ini sangat berkomitmen membangun daerahnya melalui sektor perikanan.
“Pemilihan lokasi Mubes ini di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tentu saja tidak lepas dari tujuan mendasar dan misi dari kemitraan dengan pemerintah daerah seperti Pangkep ini,” sebut Haripuddin.
“Keahlian, keterampilan, pengalaman, dan jejaring alumni Perikanan UNHAS diharapkan dapat memetakan dan memberikan usulan solusi akan potensi, kesempatan, kelemahan dan tantangan yang dihadapi oleh daerah ini, yang akan ditindaklanjuti dalam bentuk pendampingan kepada pemerintah dan masyarakat,”ungkapnya.
“Pendampingan melalui berbagai program dalam bentuk perencanaan pembangunan berbasis daya dukung dan daya tampung pesisir-laut, kompensasi imbal jasa lingkungan, peningkatan kapasitas masyarakat nelayan pesisir dan pulau, serta pemberdayaan ekonomi melalui peningkatan kualitas hasil laut,” kuncinya.
Penulis: Taswin Munier/SC MUBES IV IKA Perikanan UNHAS
Editor: K. Azis