PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin dan Pemerintah Kabupaten Barru menyepakati kerja sama bidang tri dharma perguruan tinggi untuk pembukaan Kelas Vokasi Jenjang Diploma IV Jurusan Perikanan dan Peternakan. Kesepakatan ini tertuang dalam Memorandum of Understanding (MOU) antara Rektor Unhas (Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA) dan Bupati Barru (Ir. H. Suardi Saleh, M.Si).
Penandatanganan MOU berlangsung di Baruga Singkeru Ada’e, Kantor Bupati Barru, Rabu (23/9). Acara yang berlangsung mulai pukul 13.30 Wita ini dihadiri oleh pula oleh Wakil Bupati Barru.
Nampak pula Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Barru, Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas, Dekan Fakultas Peternakan Unhas, para Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Direktur Komunikasi Unhas, Direktur Inovasi dan Kewirausahaan Unhas, dan sejumlah Kepala Dinas lingkup Pemerintah Kabupaten Barru.
Mengawali acara, Bupati Barru, Suardi Saleh, menjelaskan bahwa rencana untuk mengembangkan pendidikan vokasi di Kabupaten Barru didorong oleh beberapa latar belakang. Selain karena gagasan ini tertuang dalam visi misi pemerintahannya, juga dengan melihat potensi daerah.
“Pendidikan merupakan investasi jangka panjang. MOU ini dalam rangka meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Barru, akan memberi kesempatan kepada masyarakat Barru untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi terbesar di Indonesia Timur,” kata Suardi.
Menurut Suardi Saleh, banyak anak-anak Barru yang mampu secara akademik, namun terkendala dari aspek ekonomi. Mereka tidak bisa meninggalkan daerah karena keterbatasan biaya. Dengan langkah ini, diharapkan akan memberi akses lebih luas untuk mengenyam pendidikan tinggi.
“Kabupaten Barru ini mempunyai potensi perikanan dan peternakan yang besar. Daerah kami memiliki pantai sepanjang 78 kilometer, yang memanjang beriringan dengan jalan provinsi,” ucap Suardi.
“Jadi akses pemasaran lebih mudah. Di sepanjang jalan, terdapat 11 pembibitan benih perikanan dan udang (hitchery) besar. Potensi tambak mencapai 2.500 hektar. Ini semua butuh teknologi dan SDM untuk dikembangkan. Maka kehadiran Unhas kami harapkan menjadi solusi,” kata Suardi.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas menyampaikan apresiasi dan kepercayaan dari Pemerintah Kabupaten Barru kepada Universitas Hasanuddin. Menurut Prof. Dwia, Unhas yang kini memasuki ke-64 tahun semakin berkomitmen memberi peluang dan ruang lebih luas bagi putra daerah. Kerja sama seperti ini menjadi cara yang dapat ditempuh Unhas.
“Setiap tahun, kami selalu terkendala memberi ruang lebih banyak bagi putra daerah, karena batasan daya tampung. Tahun ini, kami hanya dapat menerima sekitar 10% dari seluruh pendaftar dan peminat Unhas. Selain itu, Unhas ingin memberi kontribusi nyata dan langsung bagi pembangunan ekonomi daerah,” kata Prof. Dwia.
Prof. Dwia melanjutkan, kehadiran Unhas di Barru bukan merupakan hal baru. Jauh sebelum Unhas membuka kampus dan kerja sama di daerah lain, Kabupaten Barru merupakan wilayah pertama dimana Unhas membuka kampus lapangan.
“Saya ingat betul, waktu itu saya masih Wakil Rektor IV. Kita membuka kampus lapangan Unhas itu di Barru, yang menjadi tempat praktek lapang teknik geologi. Selain itu, empang Unhas yang menjadi tempat pengembangan riset perikanan juga ada di Bojo, wilayah Barru. Sehingga tidak berlebihan jika melalui MOU ini kita mewujudkan Kampus Unhas Barru,” kata Prof. Dwia.
Penandatanganan MOU antara Unhas dan Pemkab Barru selanjutnya akan segera ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama untuk mewujudkan pembentukan dan pembukaan Kampus Unhas Barru.(*/ir)