PELAKITA.ID – Maraknya jasa atau platform bisnis online di tengah pandemi Covid-19 menurut praktisi penguatan kelembagaan, ‘leadership traner dan konsultan, coach’ Faisal ‘Ichal’ Raoef sangat menarik jika ditinjau dari sisi kreativitas seseorang atau pada substansi inovasinya.
Salah satu yang menjadi atensinya adalah platform jual beli ikan online. Meski platform ini bukan hal baru, sejak adanya sosok seperti Jack Ma dengan Alibaba-nya, sosok ramah ini menyebut jatuh bangunnya bisnis online amat bergantung pada kekuatan leadership founder atau para manager serta seberapa update dan responsif strategi bisnisnya.
“Harus diakui bahwa bisnis ikan online yang lagi marak, kalau dari sisi leadership, mungkin lebih ke personal leadership saja. Jadi lebih ke motivasi personal, grit, selalu terbuka pada segala kemungkinan atau open minded, tidak kenal kata menyerah dalam berusaha, dan sejenisnya, karena secara SDM kan belum terlalu banyak,” papar Ichal.
Grit yang dimaksud adalah semangat pantang mundur untuk mencapai tujuan. “Saya pikir tantangannya lebih ke manajemen saat ini. Kunci utama pada ada pada dua aspek, quality product dan kemudahan layanan. Dua hal ini yang akan membuat konsumen loyal,” sebut Ichal.
Tentang bisnis ikan online, menurutnya, kualitas produk tidak hanya bicara tentang kesegaran ikan karena ini mutlak adanya. “Tapi perlu beyond customers expectation atau menjawab ekspektasi pelanggan lebih dari sekadar layanan,” tegasnya.
“Kalau sudah ada untung, mungkin perlu dipikirkan dari segi kemasan produk, seperti plastik pembungkusnya dicetak, ada logo beli ikan dan lain sebagainya, contoh kalau beli ikan bandeng presto di Semarang, semua sudah pakai logo dan sedikit informasi tentang produk, termasuk cara olah sederhana,” sebutnya.
Ichal menambahkan bahwa dari sisi service, yang utama adalah on-time delivery, keramahan, termasuk product knowledge. “Ketika pelanggan banyak nanya tentang produk jangan merasa direwelin. Hal-hal sederhana seperti ini yang akan membuat pelanggan loyal,” imbuh alumni Kelautan Unhas angkatan 1995 ini.
“Nah, yang advanced perlu dipikirkan soal promotional stuff, karena dunia bisnis sekarang bergerak ke digital, perlu dipikirkan untuk merambah ke sana, misalnya perbanyak testimoni di website, atau di aplikasi,” jelas Ichal.
“Makanya perlu update produk dan harga harus selalu tersedia. Kalau untung sudah banyak, coba mulai kerjasama dengan influencer,” tegas pria yang sudah acap memberikan pelatihan untuk staf dan manajer perusahaan, dari pengelola bisnis UMKM hingga perbankan ini.
“Jadi, silakan maintain semua itu sambil mulai berpikir untuk scale up bisnis,” pungkas coach pada perusahaan konsultan pengembangan SDM dan organisasi, Bizresult Consulting.