PELAKITA.ID – Hasil riset United Natons World Tourism Organization (UNWTO) dalam tahun 2019 menunjukkan bahwa pekerja pariwisata di Indonesia dengan persentase 55,07 persen adalah perempuan.
Hal tersebut juga didukung oleh adanya peningkatan industri pariwisata yang banyak melibatkan para perempuan dalam upaya menciptakan wisata berkelanjutan.
Inisiatif untuk mendorong lebih banyak perempuan untuk memasuki industri pariwisata seringkali berubah menjadi inovasi yang kreatif dalam diversifikasi produk obyek, atraksi wisata utama, penyediaan jasa akomodasi, dan makanan dan minuman.
Pada tahun yang sama, UNWTO juga melaporkan bahwa terdapat kesenjangan upah yang terjadi di sektor pariwisata di mana perempuan hanya mendapatkan 30,07 persen lebih kurang daripada laki-laki.
Lantaran realitas ini, Women in Tourism Indonesia (WTID) hadir sebagai platform utama yang mempromosikan kesetaraan gender melalui dunia pariwisata baik offline maupun online.
Relevan dengan itu pula, WTID dengan Conservation International Indonesia (CI), sebuah organisasi yang melindungi keanekaragaman hayati bumi, berkolaborasi bersama mengangkat peran perempuan dalam menghadapi peluang dan tantangan pariwisata di Indonesia.
Inisiatif ini ditujukan untuk berbagi kepada khalayak umum tentang situasi, dimensi dan isu yang disebutkan sebelumnya dengan menghadirkan 8 praktisi pariwisata perempuan melalui acara online talkshow.
Kegiatan ini dirasa penting di tengah masih minimnya riset dan pembahasan praktis mengenai perempuan dan pariwisata di Indonesia. WTID dan CI ingin memperluas cakrawala pembahasan isu-isu gender dalam sektor pariwisata.
Penyelenggaraan talkshow ini akan berusaha menarik banyak khalayak untuk bersama mengetahui bahwa perempuan yang terlibat dalam sektor pariwisata tidak hanya berada dalam ranah domestik tetapi juga ranah publik seperti pada lingkup kebijakan, manajemen, bisnis, hingga organisasi.
Delapan narasumber yang tergabung dalam acara ini cukup beragam dan berasal dari berbagai latar belakang seperti organisasi nirlaba, industri, dan pelaku bisnis.
Harapannya, talkshow ini dapat menjadi ruang khusus perempuan pariwisata untuk bergerak, berinovasi dan berekspresi bersama di dalam wadah yang positif dan menyebarkan energi kebaikan.
Pelaksanaan talkshow atau dengan tagar #WTIDtalk ini akan dilaksanakan secara daring pada Sabtu, 1 Agustus 2020, pukul 09.00-11.30 WIB. Kedelapan pembicara tersebut dibagi ke dalam 2 sesi. Mereka dapat dilihat pada platform Zoom dan YouTube Live.
Topik dan narasumber
Pada sesi 1 akan mengangkat beberapa topik dengan pembicara berpengalaman. Perihal, mengidentifikasi peran perempuan dalam usaha dan organisasi pariwisata yang berbasis masyarakat oleh Ellys dari Kendari yang merupakan instruktur selam dan pemilik Alexa Scuba.
Lalu yang kedua adalah Ranny Iriani Tumundo di Raja Ampat yang merupakan pemandu wisata HPI Raja Ampat dan Pemilik Travel Ethnic Journey.
Tak ketinggalan, Sanawiyah dari Sumbawa. Dia adalah manager BUMDES Labuhan Jambu serta Anindwitya Rizqi Monica dari Yogyakarta yang merupakan Founder Women Tourism Indonesia.
Tak sampai di situ, pada sesi 2 akan ada paparan terkait peluang dan tantangan perempuan dalam pemanfaatan teknologi sebagai upaya inovasi pariwisata yang dibawakan oleh Rani Bustar, yang selama ini banyak beroperasi di Maluku dan Papua. Rani adalah pemilik Kurabesi Explorer.
Pembicara kedua di sesi kedua ini adalah Radempta Bato dari Sumba. Radempta adalah chairwoman Sumba Hospitality Foundation, lalu ada Artin Wuriyani dari Yogyakarta yang juga direktur bisnis dan development HS Silver, co-founder @coachcircle.id.
Pembicara keempat adalah Lita Hutapea yang berbasis di Jakarta dan merupakan Elasmobranch Project Coordinator CI Indonesia yang aktif mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut dengan pendekatan keadilan gender.
So, join ya gaes, besok!