PELAKITA.ID – Paus Atlantik Utara, salah satu spesies paus besar paling terancam punah di dunia, menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Dengan populasi yang tersisa kurang dari 350 ekor, kelangsungan hidup mereka terus-menerus terancam oleh aktivitas manusia.
Salah satu ancaman terbesar adalah tabrakan kapal, karena paus ini kerap berenang dekat permukaan laut di jalur pelayaran yang padat.
Sebagai respons, Kanada mengadopsi pendekatan inovatif yang memadukan teknologi, sains, dan kebijakan. Dengan menggunakan autonomous underwater gliders dan pelampung canggih yang dilengkapi hydrophones, para peneliti kini dapat mendeteksi suara paus secara real time.
Begitu terdeteksi, data langsung dikirimkan kepada ilmuwan, otoritas pemerintah, dan operator kapal.
Yang membuat sistem ini efektif adalah cara integrasinya dengan jaringan pemantauan dan navigasi yang sudah ada.
Alih-alih hanya mengirimkan peringatan umum kepada semua kapal, Transport Canada memanfaatkan data deteksi untuk menetapkan pembatasan kecepatan yang lebih terarah atau membuat “zona lambat” di area berisiko tinggi.
Dengan memperlambat laju kapal, kemungkinan tabrakan fatal dapat dikurangi secara drastis, sehingga memberi paus peluang hidup yang lebih besar.
Inisiatif ini diperkuat dengan praktik perikanan berkelanjutan yang dirancang untuk mengurangi risiko terjerat jaring. Bersama-sama, langkah-langkah ini menunjukkan bagaimana inovasi dapat selaras dengan konservasi.
Proyek deteksi paus Kanada tidak hanya melindungi spesies laut kunci, tetapi juga membuktikan bahwa teknologi modern mampu menyeimbangkan perlindungan keanekaragaman hayati dengan kebutuhan industri pelayaran global.
Sumber: Linkedin Michael Fox, Managing Director dan Founder, Corporate Whisperer Ventures
Tagar:
#Canada #WhaleProtection #SmartBuoys #OceanTech #RightWhales #MarineConservation #SaferSeas #ShipSafety #WildlifeProtection