Catatan Muhd Nur Sangadji | Di Teluk Bintuni, Kuingat Masa Kecilku

  • Whatsapp
Teluk Bintuni dalam frame perjalanan Muhd Nur Sangadji (dok: Istimewa)

DPRD Makassar

Memori masa kecil yang berubah menjadi energi untuk melindungi. Yaitu, melindungi dari Syaitan Ekonomi yang Merusak atas nama Pembangunan.

PELAKITA.ID – Sabri, sopir Manokwari Bintuni asal Pulau Bacan Maluku Utara menghentikan kendaraan. Persis di depan hotel tempat kami menginap.

Di seberang jalan, saya melihat Mama-Mama orang Bintuni Papua menjinjing pisang dan ubi.

Memoriku berputar ke masa silam. Kuingat, ayah bundaku di kampung halaman ku. Mareku Tidore, Maluku Utara.

Negeri yang telah kutinggalkan lebih kurang setengah abad lamanya.

Tersimpan dalam memori saat menemani nenek menanam jagung dan kacang ijo di kebun.

Di dekatnya, ada bekas rumah (orang Tidore bilang : fola ma gubu ).

Di tempat ini, ditumbuhkan pohon pisang yang kami panen setiap periodik. Pisang sepatu atau kepok. Buahnya besar-besar. Tumbuh tanpa dipupuk. Pikirku, Inilah “the real organic farming”.

Seketika, saya ingat lagu yang dinyanyikan oleh Titiek Sandhora. Judulnya “Merantau”. Ini liriknya ;

_”Oh ibuku hatiku pilu
Seorang diri
Bila kuingat
Masa yang tlah silam_

_Ku dibesarkan oleh ibuku
Di kampung halamanku
Tapi kini hanya
Kenangan yang kualami_

_Kini kududuk seorang diri
Di malam sunyi
Terdengar olehku suara gitar
Mengalun_

_Kuteringat ayah bundaku
Yang tlah tiada kini
Selamat tinggal kampung halamanku
Abadi_

_Kini kududuk seorang diri
Di malam sunyi
Terdengar olehku suara gitar
Mengalun_

_Kuteringat ayah bundaku
Yang tlah tiada kini.
Selamat tinggal kampung halamanku
Abadi”.
_
Lagu ini bila diresapi dengan baik, pasti menetes air mata.

Apalagi kalau kedua Ibu dan Bapak sudah tiada. Raut wajah mereka yang menua karena kerja keras saat membesarkan kita, akan selalu terbayang.

Begitu juga kampung halaman tempat kita tumbuh besar dan bermain bersama sahabat dan kerabat, pasti terus hadir di pelupuk.

Maka, deras muncul rasa tanggung jawab untuk menjaga kampung. Semuanya, guna masa depan generasi. Dan, generasi itu adalah anak-anak kita sendiri.

Kita lakukan itu pula sebagai tanggung jawab untuk meneruskan amanah dari pendahulu.  Dan, pendahulu kita itu adalah Orang tua kita sendiri. Karena itu, maka Energi menjaga negeri ini akan lebih “Powerful”.

Semoga.🤲✍🏿🤝

Teluk Bintuni, 28 November 2024.

Related posts