PELAKITA.ID – Budidaya karang adalah proses membesarkan karang muda. Karang dapat ditanam di luar terumbu, dijual untuk mendapatkan keuntungan, atau tujuan lainnya.
Budidaya Coral, juga dikenal sebagai budidaya karang atau berkebun karang, cukup menjanjikan sebagai alat yang berpotensi efektif untuk memulihkan terumbu karang.
Proses “berkebun” melewati tahap awal pertumbuhan karang ketika karang paling berisiko mengalami kematian. Benih karang ditanam di pembibitan, kemudian ditanam kembali di terumbu.
Karang dibudidayakan oleh petani karang yang mempunyai kepentingan mulai dari konservasi terumbu hingga peningkatan pendapatan.
Karena prosesnya yang mudah dan bukti substansial bahwa teknik ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan terumbu karang, pembibitan karang menjadi metode yang paling luas dan bisa dibilang metode yang paling efektif untuk restorasi karang.
Kebun karang memanfaatkan kemampuan alami karang untuk terfragmentasi dan terus tumbuh jika fragmen tersebut mampu menempel pada substrat baru.
Metode ini pertama kali diuji oleh Baruch Rinkevich pada tahun 1995 dan menemukan keberhasilan pada saat itu.
Berdasarkan standar saat ini, budidaya karang telah berkembang menjadi berbagai bentuk yang berbeda, namun tetap memiliki tujuan yang sama yaitu budidaya karang.
Akibatnya, budidaya karang dengan cepat menggantikan metode transplantasi yang digunakan sebelumnya atau tindakan memindahkan sebagian atau seluruh koloni karang secara fisik ke kawasan baru.
Transplantasi telah menunjukkan keberhasilan di masa lalu dan percobaan selama beberapa dekade telah menghasilkan keberhasilan dan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Namun cara ini tetap memerlukan penghilangan karang dari terumbu yang ada.
Dengan kondisi terumbu karang saat ini, metode seperti ini sebaiknya dihindari jika memungkinkan. Menyelamatkan karang yang sehat dari erosi substrat atau terumbu yang akan runtuh dapat menjadi keuntungan besar dalam memanfaatkan transplantasi.
Taman karang umumnya terlihat aman ke mana pun Anda pergi. Hal ini dimulai dengan pendirian tempat pembibitan dimana operator dapat mengamati dan merawat pecahan karang.
Tentu saja pembibitan harus dibangun di wilayah yang dapat memaksimalkan pertumbuhan dan meminimalkan angka kematian. Pohon karang yang mengapung di lepas pantai atau bahkan akuarium merupakan lokasi yang memungkinkan bagi karang untuk tumbuh. Setelah lokasi ditentukan, pengumpulan dan budidaya dapat dilakukan.
Manfaat utama dari penggunaan peternakan karang adalah menurunkan angka kematian polip dan remaja.
Dengan menghilangkan predator dan hambatan perekrutan, karang dapat menjadi dewasa tanpa banyak hambatan. Namun, pembibitan tidak dapat menghentikan penyebab stres iklim.
Suhu yang memanas atau angin topan masih dapat mengganggu atau bahkan membunuh karang tempat berkembang biak.
Teknologi menjadi lebih populer dalam proses budidaya karang. Tim dari Program Restorasi dan Adaptasi Terumbu Karang (RRAP) telah menguji coba teknologi penghitungan karang dengan menggunakan prototipe kamera robot.
Kamera ini menggunakan visi komputer dan algoritme pembelajaran untuk mendeteksi dan menghitung setiap bayi karang serta melacak pertumbuhan dan kesehatannya secara real time.
Teknologi ini, dengan penelitian yang dipimpin oleh QUT, dimaksudkan untuk digunakan selama peristiwa pemijahan karang tahunan dan akan memberikan para peneliti kendali yang saat ini tidak mungkin dilakukan ketika memproduksi karang secara massal.
Dari berbagai sumber