Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)

  • Whatsapp
Diagram kerja PLTSa (dok: Istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar mendorong berdirinya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Seperti apa konsep dan implementasinya?  Mari simak penjelasan berikut.

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) adalah fasilitas yang menggunakan sampah sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi listrik. Teknologi ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) sekaligus menyediakan sumber energi alternatif. Proses ini dikenal dengan istilah waste-to-energy.

Read More

Cara Kerja PLTSa

PLTSa bekerja dengan mengolah sampah melalui salah satu atau kombinasi dari metode berikut:

  1. Pembakaran Langsung (Incineration):
    • Sampah dibakar pada suhu tinggi untuk menghasilkan panas. Panas ini digunakan untuk menghasilkan uap air yang kemudian menggerakkan turbin pembangkit listrik.
  2. Gasifikasi:
    • Sampah diolah pada suhu tinggi dalam kondisi oksigen terbatas untuk menghasilkan gas sintetis (syngas). Gas ini digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik.
  3. Pirolisis:
    • Sampah dipanaskan tanpa oksigen untuk menghasilkan produk seperti minyak pirolisis, gas, dan arang, yang dapat diolah lebih lanjut menjadi energi.
  4. Metana dari TPA (Landfill Gas Recovery):
    • Gas metana yang dihasilkan dari pembusukan sampah organik di TPA ditangkap dan digunakan untuk pembangkit listrik.

Manfaat PLTSa

  1. Pengurangan Sampah: Mengurangi volume sampah di TPA hingga 90%.
  2. Energi Terbarukan: Menghasilkan listrik yang dapat digunakan untuk kebutuhan masyarakat.
  3. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Dengan menangkap metana dari sampah, PLTSa membantu mengurangi dampak lingkungan.
  4. Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan: Mengubah sampah menjadi sumber daya yang bermanfaat.

Tantangan PLTSa

  1. Biaya Investasi Tinggi: Teknologi dan pembangunan fasilitas membutuhkan biaya besar.
  2. Pemilahan Sampah: Sampah harus dipilah terlebih dahulu untuk memaksimalkan efisiensi.
  3. Isu Lingkungan: Pembakaran sampah dapat menghasilkan polutan jika tidak dikelola dengan teknologi filtrasi yang memadai.
  4. Dukungan Kebijakan: Keberhasilan PLTSa memerlukan regulasi dan insentif dari pemerintah.

Contoh Implementasi di Indonesia

Pemerintah Indonesia telah mendukung pembangunan PLTSa di beberapa kota besar seperti Surabaya, Jakarta, dan Bandung sebagai bagian dari solusi pengelolaan sampah perkotaan. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi beban TPA sekaligus meningkatkan kapasitas energi terbarukan di negara ini.

PLTSa adalah langkah maju untuk mengatasi masalah sampah sekaligus mendukung transisi ke energi bersih.

Redaksi

Related posts