PELAKITA.ID – Dewan Masjid Indonesia Kota Makassar melakukan silaturahmi dan sharing pengalaman ke DMI Kota Bandung, Ahad, 12 Mei 2024.
DMI Makassar dipimpin Ketua Umum Drs. H. Muh. Yunus Hj. M.Si dan Sekretaris Umum Dr. Shaifullah Rusmin, Lc. M.ThI.
Pada kesempatan itu DMI Kota Makassar diterima ketua DMI Kota Bandung H. Mimin Sutisna M.Pd dan Sekretaris Umum Ade Subhan Hamzah SE.MM beserta jajaran Pengurus DMI Kota Bandung lainnya di sekretariat Masjid Al Ukhuwwah Jl. Wastukencana No. 27 Babakan Ciamis Kota Bandung.
Kegiatan kunjungan kerja DMI Kota Makassar kali ini difasilitasi oleh Bagian Kesra Pemkot Makassar.
Sebanyak 23 orang peserta yang terdiri dari Pengurus DMI kota Makassar, DMI Kecamatan dan staf bagian Kesra Kota Makassar.
H.M. Yunus HJ menyampaikan tujuan kunjungan ke DMI Kota Bandung.
“Bahwa kunjungan kali ingin belajar tentang inovasi program dan penganggaran yang dilakukan oleh DMI Kota Bandung yang tetap taat regulasi,” jelasnya.
“Tahun Sebelumnya kita ke salah satu Mesjid Denpasar Bali belajar tentang tatakelola meajid yang inovatif terkait pemberdayaan ekonomi ummat dan pelayanan kesehatan,” imbuh Yunus.
Sementara itu Mimin Sutisna menyambut baik kedatangan rombongan kunjungan kerja DMI Kota Makassar untuk berbagi pengalaman.
Diapun memperkenalkan pengurus DMI Kota Bandung, di antaranya ada dua orang yang berasal dari Makassar, yakni Sekretaris Umum Ade Subhan Hamzah yang ikut menerima rombongan dan dr. H. Syamsul Bachri Day Koordinator Bidang Hukum yang tidak sempat hadir.
“Kota Bandung ini adalah kota kuliner yang memikat banyak pengunjung,” kata Sutisna.
Tahun 1998 Sutisna sebagai salah satu penggagas DMI Kota Bandung. Kemudian tahun 2019 terpilih sebagai ketua DMI Kota Bandung sampai periode 2025.
Salah satu upaya yang dilakukan DMI adalah memperbaiki hubungan baik dengan Pemkot Bandung. Sebanyak 30 kecamatan di kota Bandung, dimana 2, 4 juta lebih penduduknya.
“Sebagai penyangga kota Jakarta dan Jawa Barat. Kota Bandung sendiri termasuk miniatur Indonesia, penduduknya majemuk tapi tetap kondusif. Semua suku dan agama ada di sini termasuk tempat ibadah seperti Gereja, Pura dan Klenteng,” kata dia.
Program yang digagas pada tahun 2020 melalui Kerjasama Pemkot Bandung adalah Program Sertiikat Wakaf Mesjid.
“Agar legalitas lokasi mesjid jelas dan aman dari gugatan oleh pihak siapapun di kemudian hari,” ungkapnya.
Ada beberapa bidang di kepengurusan DMI Kota Bandung yang proaktif antara lain bidang koperasi, pemberdayaan perempuan, hukum. selain itu ada bidang kemasjidan yakni pengelolaan masjid dan pemberdayaan masjid.
“Sementara untuk Program Masjid Ramah Anak akan di-launching tahun ini,” lanjut Sutisna.
Untuk sumber pendanaan sepanjang tidak melanggar regulasi disupport oleh Pemkot. DMI dan MUI sendiri pendanaannya melalui Kesbangpol.
“Tapi kegiatannya berkoordinasi dengan Bagian Kesra melalui Kolaborasi. Sementara MUI dibawa pembinaan Kesbangpol sama kedudukan NU dan Muhammadiyah,” jelasnya.
“Visi kita adalah bagaimana mengembalikan fungsi masjid sebagaimana di zaman Rasulullah SAW,” imbuhnya.
Sebanyak 4.000 masjid dan mushallah di Kota Bandung, dari potensi itu maka DMI menggagas Kencling.
“Yakni setiap masjid, diharapkan setiap Jumat dapat mengumpulkan infaq 100.000 ribu dikali 4.000 masjid untuk membantu masjid yang kekurangan,” jelas Sutisna.
Selain itu Pendidikan Diniyah pun dikelola mesjid-mesjid agar pendidikan yang berbasis di massjid lebih kuat dan berkualitas.
Demikian berbagai informasi yang diuraikan oleh Ketua DMI Kota Bandung, sampai adzan salat asar dikumandangkan sekaligus kegiatan silaturahim ditutup.
Penulis: Jumardi Lanta/DMI Kota Makassar