PELAKITA.ID – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin, Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Universitas Udayana (Unud) Bali, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sepakat menjalin kerjasama dalam bidang penelitian tentang Dental Tourism Collaboration Research between Indonesia & Malaysia.
Perjanjian kerjasama ini ditandatangani di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali, Kamis (29/04).
Acara penandatanganan perjanjian kerjasama dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Dekan Fakulti Pergigian UKM Malaysia serta Wakil Dekan bidang Kemitraan, Riset, dan Inovasi dari FKG Unhas.
Dental tourism atau wisata gigi merupakan fenomena di mana wisatawan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan gigi dan kesehatan mulut. Hal ini menjadi semakin populer karena biaya perawatan yang lebih terjangkau dan kualitas pelayanan yang baik di beberapa negara.
Kerjasama ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang fenomena dental tourism, termasuk dampaknya terhadap aspek kesehatan, ekonomi, dan sosial masyarakat.
Tingginya kunjungan wisatawan medis ke Malaysia yang diketahui didominasi oleh warga asal Indonesia menjadikan hal ini sangat menarik sebagai bahan penelitian, mengapa orang Indonesia begitu banyak yang memilih melakukan pengobatan di Malaysia.
Menurut staf dosen FKG Unhas yang juga sebagai Ketua Tim penelitian, Fuad Husain Akbar, drg, MARS, Ph.D., mengatakan permasalahan di atas menjadi salah satu yang mendasari dilakukan penelitian bersama ini dengan menggunakan skema pedanaan I-Core tahun 2024 yang telah disiapkan oleh Unhas dari bulan Februari – September 2024.
Prof. Dr. Tuti., bagian dari tim peneliti yang juga Dekan Fakulti Pergigian UKM Malaysia menyampaikan penelitian yang dilakukan di Bali juga di laksanakan di Klinik Dokter gigi swasta Malaysia sehingga nanti hasilnya dapat di jadikan sebagai input untuk membuat model pelayanan dental tourism.
Hal senada juga disampaikan oleh drg. Putri Rejeki., alasan memilih Bali sebagai lokus penelitian mengingat Bali merupakan salah satu destinasi dental tourism yang paling banyak di minati oleh turis asing.
Sementara menurut Dr. Mustafa dari Kementrian Kesihatan Malaysia mengatakan Negara Malaysia merupakan salah satu destinasi tujuan wisata medis yang terkemuka di Kawasan Asia maupun dunia. Selain didukung oleh daya tarik wisata yang sangat menarik baik alam maupun budayanya.
Melalui penelitian kolaboratif ini, diharapkan akan ditemukan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan tantangan dalam industri dental tourism serta solusi yang inovatif untuk meningkatkan pelayanan dan pengalaman pasien.
Kerjasama ini diharapkan dapat membuka peluang untuk penelitian lintas negara yang berkelanjutan dan menghasilkan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(*)