PELAKITA.ID – Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., didampingi Dekan FK Unhas Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Kes., Sp.PD., KGH., Sp.GK., menerima kunjungan kerja Universitas Khairun dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan. Kegiatan berlangsung di Ruangan Rektor Unhas, Lantai 8 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, Senin (08/08).
Pertemuan tersebut dalam rangka menyepakati kerja sama pengembangan tridarma, khususnya dalam peningkatan kebutuhan pendidikan dan pelayanan kesehatan melalui pemenuhan dokter spesialis di daerah setempat.
Kesepakatan kerja sama tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Rektor Unhas (Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc) bersama Rektor Universitas Khairun (Dr. M. Ridha Ajam., M.Hum) dan Bupati Kab. Halmahera Selatan (Usman Sidik).
Pada kesempatan tersebut, Bupati Halmahera Selatan Usaman sidik menjelaskan berbagai potensi daerah yang dimiliki. Menurutnya akses kesehatan merupakan faktor pendukung dalam pembangunan ekonomi daerah. Sehingga diperlukan adanya pemenuhan akan kebutuhan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kami telah menyediakan fasilitas kesehatan bagi masyarakat melalui pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit umum daerah. Demikian diharapkan kerja sama ini dapat memenuhi kebutuhan dokter spesialis guna menduking optimalisiasi pelayanan kesehatan terbaik,” jelas Usman Sidik.
Lebih lanjut, Rektor Unkhair menyampaikan kerja sama yang telah sejak lama terjalin bersama Fakultas Kedokteran Unhas dalam memberikan program pendidikan bagi mahasiswa kedokteran.
“Kami berharap kerja sama ini dapat lebih lanjut dilaksanakan dengan tujuan untuk peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia yang sejalan dengan kebijakan dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” jelas Rektor Unkhair.
Pada kesempatan yang sama, Dekan FK Unhas menyatakan kesiapan dan dukungan melalui implementasi program kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah setempat.
“Kerja sama ini tentunya berdasarkan kebutuhan tenaga kesehatan atau dokter spesialis terhadap peningkatan mutu pendidikan dan akses layanan kesehatan pada kebutuhan daerah yang tergolong dalam daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T,” jelas Prof. dr. Haerani.
Setelah penandatanganan nota kesepahaman, kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai kelanjutan implementasi kerja sama antara kedua belah pihak. (*/dhs).