“Sebagai sebuah semangat, bukan hanya almamater, tetapi membangun alumni, membangun negeri, bukan hanya Sulsel, Indonesia bahkan dunia.”
M. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, ketua IKA Unhas wilayah Sulawesi Selatan.
PELAKITA.ID – Organisasi IKA Unhas melalui ketua IKA Unhas, Andi Amran Sulaiman memberi mandat kepada pengurus teras IKA untuk memfasilitasi pelaksanaan pertemuan dan pembentukan IKA Unhas wilayah Sulawesi Selatan.
Inisiatif tersebut merespon realitas bahwa sejauh ini, belum pernah ada pembahasan atau pembentukan IKA Unhas wilayah Sulawesi Selatan. Pertemuan yang berlangsung di DP Hall Jalan Amirullah Makassar itu merupakan pertemuan kedua.
Menurut pengurus IKA Unhas, Suwarno Sudirman, telah ada mandat dari ketua IKA Unhas, dimana dirinya, Andi Irwan Patawari selaku wakil ketua IKA Unhas serta Sahman A.T sebagai inisiator kegiatan.
Pertemuan dihadiri 49 orang alumni Unhas dari berbagi fakultas. Pembahasan tata tertib sidang berlangsung lancar, jika pun ada tanggapan hanya berkaitan keabsahan peserta pertemuan yang dijawab oleh Suwarno telah diverifikasi. “Ini tanggung jawab kami sebagai pimpinan sidang,” katanya.
Setelah melalui proses persidangan tersebut, secara aklamasi, para peserta memilih Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto sebagai Ketua IKA Unhas Sulsel.
Danny kini sah sebagai Ketua IKA wilayah Sulsel untuk periode 2022-2026.
Danny menyatakan, akan menjalankan tugasnya sesuai yang diamanahkan dan berharap para alumni di Sulawesi Selatan bisa berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah. Menurutnya, tugas yang diembannya ini adalah amanah.
Ada beberapa poin yang dijadikan basis bagi DP untuk bisa menerima tawaran menjadi ketua IKA Unhas wilayah Sulawesi Selatan ini.
Pertama, pendirian IKA Unhas Provinsi Sulsel ini sebuah usaha sejarah yang begitu lama. “Dia memberikan sebuah ironi bagi kita yang hari ini telah kita bentuk, tidak lain karena fondasi IKA Unhas itu di Sulsel,” katanya. Maksudnya, adalah sebuah ironi jika di lokasi asal Unhas, tidak ada IKA Sulsel.
“Sebagai sebuah semangat, bukan hanya almamater, tetapi membangun alumni, membangun negeri, bukan hanya Sulsel, Indonesia bahkan dunia,” katanya.
Dia menyebut sejak pertemuan pertama terkait pembentukan IKA Unhas ini, dia akan ikut harapan alumni. “Saya ini ikuti saja, kalau teman-teman menganggap saya mampu, Insya Allah saya bersedia,” ujar pria yang mengaku akan ke Portugal pekan ini bersama beberapa pejabat utama RI.
“Persoalan apa yang harus kita buat, saya tentunya berpatokan, begitu gaya saya memimpin, boleh ada ide, tetapi apapun itu, itu ide bersama, bukan satu dua orang,” sebutnya.
Alasannya, kata Danny, karena ide kolektif adalah kekuatan dan roh organsiasi. “Ide satu dua orang membuat organsiasi menjadi lemah. Kalau teman-teman sepakat ide-ide kolektif, saya lebih bersedia lagi jadi ketua,” tegasnya.
Alasan lain adalah bahwa Sulsel mempunya banyak potensi. Wilayah, SDM, kultur dan tentu saja sejarah IKA.
“Termasuk kita semua, belum melihat secara maksimal kemampuan Sulsel, dalam pikiran yang disatukan dalam melihat satu sistem menjadi kekuatan Indonesia dan menjadi kekuatan, bagi ruang kita dalam perhelatan global,” ucapnya.
Dia sampaikan itu dengan menambahkan bahwa Sulsel adalah provinsi dengan panjang pantai. yang luas biasa.
“Banyak yang tidak sadar bahwa kita punya pesisir pantai barat, pantai selatan, pesisir pantai timur atau Teluk Bone sebesar atau termasuk terbesar di Indonesia,” tambahnya.
“Tidakkah kita sadar bahwa kita punya empat gugus pegunungan yang luar biasa dengan ekosistem gunung Lompobattang, Bulusaraung dan karst Maros, Latimojong sampai di Rampi. Dengan berbagai macam kemampuan, alam, daya dukung alam yang luar biasa,” lanjutnya.
“Kalau kita sepakat memaksimalkan dengan sumbangan pikiran, Insya Allah saya harus siap. Kesiapan saya itu bukan karena tidak ada isi, harus ada isi dan menjadi komitmen bersama,” pungkas Danny.
Beberapa nama yang hadir dalam pertemuan ini adalah aktivis antikorupsi Sulsel, Ema Husain, A. Sahrum Makkuradde, Dr Sakka Pati, Dr Sudirman Numba, Suharman, Hambalie, hingga Hidayat Muallim.
Editor: K. Azis