PELAKITA.ID – Rapat perdana bidang Hubungan Luar Negeri, Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Bidang Komunikasi dan Informatika PP IKA-UNHAS 2022-2026, (Sabtu 04/06/2022, AAS Building).
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Sawedi Muhammad, sekretaris bidang dan perkenalan anggota bidang oleh M.Iqbal Djawad dan Suwardi Tahir.. Dr Andi Taufik, salah satu ketua loordinator bidang sedang dalam perjalanan di Eropa dan kesulitan online.
Ketua bidang Taruna Ikrar: memulai pertemuan dengan menceritakan pengalaman-pengalamannya seperti sebagai Wakil Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia periode 2000-2003. Sebagai Adjunct Professor di Department Neurology, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan sebagai Dewan Pakar MPP ICMI Bidang Kesehatan . Selain itu sebagai Staff Ahli Presiden dan Presiden Kalbe Farma.
Alumni Fakultas Kedokteran Unhas itu menyebut alumni Unhas. punya potensi besar, “Pengurus IKA Unhas orang-orang hebat, jaringan alumni harus disinkronisasikan,” katanya. Dia juga menyebut program dan aktivitas IKA Unhas seyogyanya untuk mendukung kesejahteraan para alumni
Arahan ketum IKA Unhas
Taruna yang merupakan pakar neuosains menyebut ada empat hal yang menjadi ekspektasi Ketua Umum IKA Unhas Andi Amran Sulaiman yang disampaikan kepadanya sehubungan dengan tugas bidang Hub.Luar negeri, Hubungan Antar Lembaga dan Bidang Komunikasi dan Informatika;.
“Melakukan pemetaan (mapping) potensi alumni,, bekerjasama sesama alumni dan alumni dari universitas lainnya. Alumni harus menjadi agent of power. Melakukan pemagangan alumni dan keempat beraktivitas dengan memaksimalkan Digital Artificial Intelligence,” ujarnya.
Beberapa poin yang dikemukakannya berkaitan arahan ketua umum tersebut adalah perlunya memfasilitasi adanya Institute Khusus dan mendorong aktualisasi alumni dan meningkatkan kesejahteraan serta kolaborasi dalam dan luar negeri berikut silaturrahim.
Iqbal Djawad, ketua bidang hubungan luar neger menyebut ada beberapa alumni Unhas punya posisi tinggi di Kementerian Luar Negeri dan ini perlu ‘Branding Man’.
Beberapa ide yang mengemuka adalah perlunya Ambassador Talk. Opportunity Matching, alumni harus punya perwakilan di KBRI/Konjen di seluruh dunia serta perlunya memberi ‘panggung’ untuk alumni-alumni yang punya posisi dan peran strategis di luar negeri.
Supratman yang juga hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan beberapa ide seperti perlunya PP IKA-Unhas ikut aktif dalam aktivitas perdamain dunia.
“Mem-branding salah seorang alumni untuk bisa jadi juru damai untuk melanjutkan peran dan posisi JK sebagai juru damai. Contohnya; Mengadakan FGD dengan pihak (perwakilan) yang bertikai di AAS Building atau di Unhas,” ucapnya.
Termasuk mengelola dana-dana bantuan sosial internasional, hingga dapat sengadakan Seminar Tentang Konflik dan Perdamaian Dunia
Suwardi Tahir, ketua bidang komunikasi dan informatika menyatakan bidangnya punya perencanaan internal dan eksternal.
Beberapa di antaranya, harus punya domain website, harus punya media eksternal dan internal, memiliki politik redaksional, harus punya perusahaan media online, pengembangan media dan kanalisasi kedia.
Hadir juga M.Azis Lihawa yang mempresentasikan gagasan pengelolaan data dan kebutuhan alumni.
“Kita harus punya program layanan layanan pencarian karir, layanan pencarian karyawan, layanan pencarian kontraktor, layanan pencarian proyek, pendanaan proyek, pengembangan bisnis, inverstasi saham, hingga pendirian Start-Up (Wira Usaha baru) dan layanan penjualan data alumni.,” beber Azis.
Sebelum menutup pertemuan, Sawedi mengingatkan peserta untuk masing-masing bidang bersama divisi-divisnya membuat program jangka [anjang, menengah, dan pendek.
“Programnya harus SMART (specific, measurable, achievable, relevant, and time-bound.. Arhana ketua umum usulan program targetnya hanya untuk 4 tahun ke depan,” tutupnya.