PELAKITA.ID – Sekjen Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Syofyan Hasan, M.Sc, membuka rapat teknis kongres Iskindo, Minggu, 20 Juni 2021. Rapat perdana ini menandai kesiapan Dewan Pimpinan Pusat organisasi alumni Kelautan se-Indonesia ini untuk menggelar kongres ketiganya, (20/6/2021).
Syofyan menegaskan bahwa Dewan Pimpinan Wilayah DPW ISKINDO Kepri telah menyanggupi untuk jadi tuan rumah kegiatan Kongres III Iskindo.
“Ini juga sesuai keputusan kongres sebelumnya, jadi saat ini panitia baiknya sudah mulai aktif untuk persiapan teknis dan non teknis kongres, termasuk pendanaan,” kata lulusan Ilmu Kelautan Universitas Riau ini di depan 20-an peserta rapat daring.
Dia juga berharap pada pelaksanaan kongres nanti bisa berjalan baik dan efektif melalui komunikasi dan dukungan DPW lainnya.
“Sebaiknya ada info peserta yang akan hadir ke Tanjung Pinang, sehingga DPW Kepri bisa menyesuaikan lokasi atau tempat,” tanggap Rhenald Yude, ketua DPW Iskindo Kepri (2017-2021) yang juga hadir dalam rapat daring tersebut.
Beberapa anggora Steering dan Organizing Committee Kongres 3 juga hadir termasuk koordinator SC Dr Hendra Yusran Siry, dan anggota, Bibit Mugiyana, Nazruddin Maddeppungeng, Kemal AR Massi, Surahman, hingga Awaluddin.
Sesuai update anggota SC, saat ini draft AD/ART sudah disetorkan ke DPP, alat kelengkapan kongres pun sudah dibuat meski perlu pemantapan beberapa hari ke depan sebelum kongres.
Melalui Bibit Mugiyana, SC memberi apresiasi ke DPW Kepri yang sudah bersedia menjadi penyelenggara kegiatan kongres.
Pada pertemuan yang dipimpin Suwardi, M.Si tersebut dibahas rencana waktu pelaksanaan, teknis dan tahapan acara dalam kongres.
“Perlu ada waktu khusus dan tim yang mereviu kembali kelengkapan dan bahan yang akan dibahas atau digunakan dalam kongres. Ini bisa dilakukan melalui pertemuan-pertemuan CS dan OC baik offline dan online,” katanya.
Ketua Iskindo, M. Zulficar Mochtar yang hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan dukungannya dan siap bekerjasama tim SC dan OC serta berharap agar ke depan, aspek penguatan DPW, kapasitas kelembagaan bisa didalami lebih baik dan rinci.
“Pelaksanaan kongres nanti harus tetap menyesuaikan dengan prokes yang ada,” harapnya.
Poin menarik disampaikan oleh Koordinator Steering, Dr Hendra Yusran Siry tentang perlunya azas musyawarah dan mufakat jelang dan saat kongres,.
Hendra mengajak panitia kongres untuk membangun komunikasi dengan salah satu anggota Dewan Pakar Iskindo Prof Agung Dhamar Syakti yang juga Rektor Universitas Raja Ali Haji demi efektivitas, efisiensi pelaksanaan kongres.
Sementara itu, anggota steering lainnya, Awaluddin, mengusulkan adanya event-event antara sebelum pelaksanaan kongres dalam bentuk ‘Panggung Maritim’. “Harapannya agar isu-isu kelautan tetap bergaung secara nasional,” katanya.
Poin menarik juga disampaikan Nazruddin yang berharap ada penyempurnaan AD ART organisasi, perlu penguatan peran DPW di tingkal lokal sehubungan agenda pembangunan kelautan dan perlunya kejelasan hubungan antara Iskindo dan organisasi ‘sayap’ seperti organisasi ikatan alumni per kampus atau profesi.
Rapat tersebut menyepakati setidaknya ada beberapa poin penting yang perlu disiapkan yaitu persiapan bahan kongres dengan mereviu AD ART, menyiapkan dan menyosialisasikan AD ART, pembicaraan mengenai tahapan pemilihan ketua umum.
“Lalu yang kedua adalah perlu membahas tahapan pemilihan ketua umum, yang bisa dimulai dari pendaftaran calon, sosialisasi, dan penjaringan dan pemilihan,” kata Suwardi.
“Yang ketiga menggelar event Panggung Maritim yang diisi beberapa kegiatan online dan offline, lalu yang keempat adalah pelaksanaan kongres. Perlu membahas rencana kedatangan peserta, proses pembahasan AD ART hingga pemilihan dan penetapan ketua,” terangnya.
“Waktu pelaksanaan Kongres diplot pada tanggal antara Juli hingga Agustus, “ sebut pria yang kerap disapa Cak Wardi ini.
Tentang ISKINDO
ISKINDO saat ini telah mempunyai 14 Dewan Pimpinan Wilayah dan merupakan organisasi nasional yang menghimpun puluhan ribu alumni Kelautan atau tepatnya yang berlatar sains dan teknologi Kelautan.
ISKINDO menaungi alumi-alumni Kelautan yang secara historis lahir dari spirit pembangunan dan manistreaming maritim sejak tahun 80-an ketika Pemerintah meletakkan fondasi dan semangat maritim melalui peletakan batu fondasi akademik dan keahlian melalui Program Pendidikan Ilmu Kelautan sejak tahun 1987.
ISKINDO berdiri dalam tahun 2015 dan telah mendarmabaktikan sumberdaya terbaiknya pada berbagi kementerian dan lembaga seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ristek/BRIN hingga aparatur sipil negara di tingkat provinsi, kabupaten/kota, pekerja LSM, akademisi, praktisi bisnis kelautan dan perikanan hingga pengelola wisata bahari dan beragam profesi.
Pada tanggal 26 dan 27 Januari 2018, Iskindo menyelenggarakan seminar dan Kongres II di Jakarta dengan mengusung tema “Peran dan Dukungan Iskindo untuk Akselerasi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia”.
Karena posisinya yang strategis dan krusial bagi masa depan maritim bangsa, pilar dan pengurus ISKINDO pernah diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada tanggal 3 Juli 2015.
Jokowi memandang bahwa ISKINDO adalah wadah representasi alumni Ilmu dan teknologi kelautan yang telah aktif dalam memperjuangkan tema-tema kelautan dalam arus utama pembangunan nasional.
Anggotanya saat ini tidak kurang 20 ribu orang dan tersebar dari Aceh hingga Papua, dari NTT hingga Sulawesi bagian utara.
Beberapa keahlian alumni Ilmu dan Teknologi Kelautan adalah riset dan pengelolaan ruang laut, penyelaman dan konstruksi bawah, aplikasi teknologi untuk navigasi laut, remote sensing hingga konservasi kelautan dan perikanan.
Saat ini ISKINDO dipimpin oleh M. Zulficar Mochtar, S.T, M.Sc, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan 2018-2020, sebelumnya pernah didapuk sebagai Dirjen PT (PLT) dari tahun 2017 hingga 2018 serta Balitbang/BRSDM dari tahun 2016 hingga 2018 pada masa kepempimpinan Menteri Susi Pudjiastuti.
Zulficar adalah alumni Ilmu dan Teknologi Kelautan Universitas Hasanuddin angkatan 1990, pernah mengenyam pendidikan kelautan di Cardiff Inggris.
Editor: K. Azis