PELAKITA.ID – Wali Kota Makassar, Ir. H. Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyambut baik inisiatif Donor, Pemerintah Pusat dalam hal ini Bappenas dan Kementerian Perhubungan melalui Pemprov Sulsel untuk membenahi sistem transportasi publik di Kota Metropolitan Makassar plus Gowa, Takalar dan Maros.
Danny menyatakan itu saat menerima kunjungan prinsipal donor Lembaga Pembangunan Internasional Pemerintah Jerman Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH, Mr Gert di kediaman pribadinya di Jalan Amirullah Makassar, 20/5/2021.
Bersama Danny nampak Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar.
Selain Mr Gert, hadir pula perwakilan Pemerintah Swiss di Indonesia yang mengatasnamakan SECO atau State Secretariat for Economic Affairs Pemerintah Swiss, Ms Andrea Zbinden serta penanggung jawab GIZ Indonesia untuk proyek ini Mr Zaky dan Gan Gan Dirgantara, dari GIZ Felicity.
GIZ dan SECO sedang mendorong proyek pengembangan transportasi publik ramah lingkungan melalui skema SUTRI NAMA Indobus serta Felicity.
Secara gamblang, Mr Gert menyebut proyek ini terkait perbaikan perencanaan, persiapan pembiayaan dan pengembangan sistem dan kebijakan transportasi perkotaan berkelanjutan melalui moda Bus Rapid Transit (BRT).
“Proyek ini sebagai komitmen lembaga donor untuk pembiayaan transpor rendah karbon,” kata Gert.
Menurutnya, moda transportasi massal perkotaan dengan pendekatan direct service akan menghasilkan konfigurasi untuk dapat memenuhi kebutuhan transportasi Kota Makassar di masa mendatang.
SUTRI NAMA adalah singkatan dari Sustainable Urban Transport Indonesia Nationally Appropriate Mitigation Action.
Program yang bertujuan agar kota-kota di Indonesia dapat berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim melalui kebijakan transportasi dan proyek infrastruktur yang berkelanjutan yang didukung oleh program nasional transportasi perkotaan.
Sedangkan INDO BUS adalah Indonesian Bus Rapid Transit Corridor Development Project. Program ini merupakan komponen teknis tambahan dari program SUTRI NAMA untuk memberikan bantuan teknis kepada kota percontohan untuk melaksanakan Sistem Bus Rapid Transit (BRT) dengan lajur khusus.
Sementara itu, Gan Gan Dirgantara dari komponen Felicity untuk penguatan kapasitas pemangku kepentingan di Provinsi dan Kabupaten pada persiapan dan penganggaran proyek menyebut bahwa gagasan tersebut sudah masuk dalam bluebook Bappenas.
“Kita berharap ini akan masuk greenbook Bappenas setelah rampungnya feasibility study yang sedang berjalan dan ditargetkan rampung pada Desember 2021,” kata Gan Gan.
“Kami tentu saja mengapresiasi inisiatif ini,” tanggap Danny setelah membaca profil SUTRI NAMA Indobus dan Felicity.
Dia menyebut bahwa jika menggunakan Konsep Mamminasata maka perlu perbaikan dan input untuk ke depannya.
“Untuk mengembangkan BRT, perlu detail. Kita membutuhkan feeder,” katanya. Feeder yang dimaksud harus ditunjang lebar jalan.
“Saya mau listrik untuk transportasi publik ini. Untuk jalan, kita perlu empat line, satu arah, saat ini kita hanya dua line. Begitu busway yang besar, selesai barang-barang,” katanya sembari terbahak.
Meski demikian, Danny mengutarakan optimismenya. Hal yang disebutnya tidak hanya sekadar tanda tangan dokumen perencanaan tetapi harus dipahami dan dibahas bersama.
Untuk itu, selain mengapreasi misi GIZ dan SECO Swiss, Danny berharap ada semacam Focus Group Discussion yang akomodatif dan menjadikan Makassar sebagai pusat pengembangan.
“Saya senang sekali, thank you, we need this. Mungkin dengan FGD, rakor, atau transportation summit,” sarannya.
Danny menyebut itu sebab Makassar sedang dalam proses berbenah, menata kawasan dari utara ke selatan kota.
“Ada penyiapan pelabuhan perikanan hingga pelabuhan Makassar New Port,” tambahnya.
“Jadi itu modality, saya pasti support sebab salah satu misi kami adalah penataan transportasi melalui 8 tahapan. Saya butuh ini, kita akan bicara, size bus akan seperti apa, kita akan diskusi, saya bicara to the point,” tambahnya.
“Kedua, feasibility study kami support. Jadi tidak usah khawatir, ini perlu dikonsultasikan. Rugi saya kalau tidak terima,” ujarnya.
Untuk meyakinkan tamunya, Danny menyebut bahwa selama bertahun-tahun dia telah menyiapkan rencana dan telah menata Kota Makassar.
“Termasuk melaksanakan dan penjajakan kelayakan proyek transportasi massal,”ucapnya.
Ada beberapa proyek yang disebutnya seperti penataan lorong, ojek, pete-pete smart hingga menggagas LRT.
“Selain itu kita juga menyiapkan pedestrian dengan menanam pohon. Ini awal dari penataan transportasi itu, untuk menuju halte, kira-kira begitu,” terangnya.
Menjawab harapan pengelolaan transportasi publik di Kota Metropolitan Makassar dan sekitanya, kepada tamunya tersebut, Danny mengusulkan pertemuan para pihak melalui apa yang disebutnya forum transportation summit dapat digelar dalam bulan Juni 2021.
Forum tersebut bisa dihadiri perwakilan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan daerah yang masuk Mamminasata.
“Saya perlu bikin statement. Saya senang, karena itu jadi perhatian dari saya. Yang kedua, rugilah saya, kalau tidak memanfaatkan fasilitasi ini. Saya juga merasa rugi kalau perencanaan ini tidak menjawab permasalahan Makassar,” tambahnya lagi.
“Saya akan bikin task force, mengumpulkan orang yang pernah terlibat,” pungkas Wali Kota yang mengaku pernah ke Curitiba Brazil untuk mendalami pengelolaan public transportation ini. (KAS)