DFW Indonesia: Pemerintah Perlu Mengendalikan Penangkapan Ikan

  • Whatsapp
Perahu purse seine di Banda Neira (dok: K. Azis)

PELAKITA.ID – Pemerintah perlu melakukan pengendalian penangkapan ikan di wilayah perairan Indonesia. Pengendalian penangkapan ikan adalah dengan menggeser kebijakan penangkapan ikan dilaut, bukan lagi berorientasi pada volume, tapi produk yang berkualitas dan mempunyai nilai tambah.

Hal tersebut menjadi penekanan mengingat semakin meningkatnya kesadaran konsumen perikanan atas produk perikanan yang berkualitas

Pengendalian ini bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendataan hasil tangkapan di pelabuhan perikanan, penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan, dan penangkapan ikan yang lebih terukur.

Direktur Program Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, Imam Trihatmadja mengatakan upaya pemerintah Indonesia melalui Kementerian dan Kelautan untuk mengendalikan penangkapan melalui Penangkapan lkan Terukur merupakan kebijakan strategis bagi perikanan nasional.

“KKP perlu secara konsisten melakukan pengendalian penangkapan ikan mengingat tekanan terhadap sumberdaya ikan kini makin nyata,” kata Imam.

Laut Arafura merupakan salah satu fishing ground favorit yang menjadi lokasi penangkapan ikan skala industri maupun kapal tradisional. Menurut data, potensi lestari cumi-cumi di Arafura saat ini adalah 9.212 ton, tangkapan yang diperbolehkan 7.370 ton, sedangkan produksi cumi tahun 2022 mencapai 14.328 ton.

“Penangkapan cumi-cumi di Arafura sudah melebihi potensi lestari dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Rem tangan perlu segera ditarik di Arafura,” ujar Imam.

Imam juga menyoroti kegiatan penangkapan ikan yang perlu ditopang oleh armada yang lebih modern.

“Dari dulu wacana modernisasi kapal penangkapan ikan selalu menjadi rekomendasi kajian, tapi belum dilaksanakan secara serius,” kata Imam.

Saat ini efisiensi penangkapan ikan, keselamatan operasi penangkapan ikan, higienitas dan mutu menjadi tantangan produk perikanan Indonesia di pasar global.

“Modernisasi kapal atau armada penangkapan ikan perlu disiapkan secara matang dengan model pengelolaan yang melibatkan kelompok nelayan, koperasi dan pelaku usaha perikanan,” tegas Imam.

Imam mengingatkan bahwa karakteristik perikanan skala kecil yang menjadi kekuatan perikanan Indonesia saat ini perlu lebih diintervensi dan konsolidasikan agar naik kelas.

“Wajah perikanan Indonesia yang selama ini kumuh, kotor dan tidak tertata perlu dirubah dengan modernisasi kapal dan alat tangkap, pembangunan kampung nelayan, dan pelabuhan perikanan yang modern,” kunci Imam.