Laode Muh Ichman yang saat ini bekerja untuk PT Vale menjadi narasumber pada Focus Group Disvussion Milad ke-21 IPMALUTIM, Pria yang aktif menjadi pilar organisasi kemahasiswaa di masanya itu, membagikan persepektifnya kepada Pelakita.ID. Mari simak.
PELAKITA.ID – Peringatan Milad ke-21 organisasi strategis dan jadi role model di Luwu Timur, Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Timur (IPMALUTIM) menjadi momentum penting untuk melakukan refleksi, baik secara pribadi maupun kelembagaan.
Hala tersebut disampaikan Lade M., Ichman, aktivis mahasisswa asal Luwu Timur pada lebih 2 dekade laalu yang kini menjadi bagian dari PT Vale.
“Bagi saya, pertemuan ini menghadirkan memori tersendiri. Dua dekade lalu, saya ikut terlibat dalam proses lahirnya organisasi ini sebagai bagian dari Tim 9 perumus dan juga steering committee Kongres pertama IPMALUTIM. Kini, setelah 21 tahun, saya hadir kembali, kali ini sebagai narasumber FGD mewakili PT Vale Indonesia Tbk (PTVI),” jelasnya ke Pelakita.ID, 20 Agustus 2025.
Menurut Ichman, keterlibatan ini menjadi pengingat bahwa semangat kritis mahasiswa tidak pernah padam. IPMALUTIM terus menjaga relevansinya sebagai wadah aspirasi, pembelajaran, dan advokasi.
“Di setiap fase perjalanan, mahasiswa senantiasa menjadi mitra strategis dalam pembangunan daerah, sekaligus pengingat moral agar pembangunan tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan sosial dan lingkungan,” jelasnya.
Hadir mewakili PTVI, perusahaan nikel terbesar di Asia Tenggara pengadoipsi green mining menegaskan bahwa perusahaan selalu terbuka terhadap dialog konstruktif.
“PT Vale meyakini bahwa keberlanjutan hanya mungkin dicapai jika ada sinergi antara dunia industri, pemerintah, masyarakat, dan generasi muda,” ujarnya.
Di Luwu Timur, tambah Ichman, komitmen itu diwujudkan melalui program-program peningkatan kualitas SDM lokal, perlindungan lingkungan hidup, serta pemberdayaan masyarakat agar manfaat pembangunan dapat dirasakan secara berkeadilan dan berkelanjutan.
Dia berharap IPMALUTIM di usianya yang ke-21 tetap menunjukkan energi kritis yang dibutuhkan daerah ini.
“Suara mahasiswa adalah suara masa depan. Kami di industri memandang penting untuk menjalin komunikasi yang sehat dan kemitraan yang produktif dengan mahasiswa, agar setiap langkah pembangunan tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling menopang demi kebaikan bersama,” ucapnya.
Pria yang terlibat di program-program CSR atau TJSL perusahaan sejak mulai bergabung di PT Vale ini berharap semoga sinergi dengan IPMALUTIM terus terjaga dan menguat:.
“Sekali lagi, kami yakin sekali bahwa mahasiswa sebagai penggerak gagasan, pemerintah sebagai pembuat kebijakan, masyarakat sebagai penerima manfaat, dan industri sebagai mitra yang berkomitmen pada keberlanjutan,” tegasnya.
“Dengan cara itulah Luwu Timur dapat tumbuh sebagai daerah yang maju, sejahtera, dan tetap berakar pada nilai-nilai keberlanjutan,” pungkas alumni UNM Makassar ini.
Redaksi