PELAKITA.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan memastikan ketersediaan ikan kakap putih hasil budidaya cukup melimpah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ambon, Maluku selama Ramadan bahkan hingga Hari Raya Idul Fitri.
KKP bahkan mendorong produktivitas dengan distribusikan bantuan bantuan benih ikan kakap putih berkualitas.
“Saya telah meninjau langsung Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon dan bertemu pembudidaya ikan budidaya laut seperti pembudidaya ikan kakap di Ambon. Alhamdulillah mereka di bulan Ramadan ini hingga nanti setelah lebaran punya stok ikan kakap baik yang baru ditebar maupun yang siap panen saat menjelang Lebaran,” jelas Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu dalam siaran resmi KKP, Selasa (11/3).
Ketersediaan stok ikan kakap hasil budidaya yang cukup, merupakan suatu bentuk hasil implementasi program ekonomi biru utamanya pengembangan budidaya air laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan di berbagai daerah.
Beberapa di antaranya seperti program kampung perikanan budidaya dan intervensi bantuan langsung seperti bantuan benih ikan bermutu, dan sarana dan prasarana produksi.
“Kami juga telah proyeksikan produksi ikan kakap nasional pada triwulan I 2025 akan mengalami peningkatan setiap bulannya. Pada Januari 2025 produksi ikan kakap hasil budidaya mencapai sekitar 493 ton. Sedangkan Februari diproyeksikan meningkat sekitar 598 ton, dan Maret mencapai sekitar 664 ton,” papar Tebe.
Dirjen Tebe mengapresiasi upaya BPBL Ambon mengembangkan budidaya ikan kakap putih, hingga berhasil memasifkan kegiatan tersebut di wilayah Indonesia Timur. Padahal sebelumnya belum banyak masyarakat yang menggeluti bidang tersebut.
Digemari Masyarakat
Sementara itu menurut Kepala BPBL Ambon, Sarwono mengatakan, pihaknya terus berupaya memperkenalkan dan menggiatkan budidaya ikan kakap putih di Maluku untuk menjaga ekosistem ikan kakap di alam. beberapa upaya tersebut diantaranya distribusi bantuan benih ikan kakap putih dan juga melalui edukasi serta promosi pembukaan destinasi wisata bahari berupa pemancingan di ujung dermaga BPBL Ambon.
“Saat ini, para pembudidaya ikan laut di Ambon, Maluku sudah mulai ramai mengembangkan budidaya ikan kakap putih dan menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat di Ambon dan sekitarnya. Masyarakat Ambon banyak yang gemar mengonsumsi ikan kakap putih,” kata Sarwono.
Sarwono menambahkan selama Ramadan hingga Lebaran permintaan ikan kakap putih terus meningkat dan harga jualnya semakin bagus, yakni per kilogram bisa tembus Rp 70 ribu.
Hal ini karena menu kakap ikan kakap putih seperti bakar rica-rica, sup ikan kuah kuning, dan ikan goreng sambal dabu-dabu, menjadi makanan khas masyarakat selama Ramadan hingga Lebaran.
“BPBL Ambon telah mendistribusikan bantuan kepada Pokdakan seperti bantuan benih ikan kakap putih yang berkualitas. Hingga Maret 2025 telah berhasil mendistribusikan benih ikan kakap putih sebanyak 88,5 ribu ekor kepada pokdakan di Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon,” ungkap Sarwono.
BPBL Ambon juga berhasil berkontribusi positif terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). “Januari hingga Februari 2025, BPBL Ambon telah berhasil menjual ikan kakap putih sebanyak 1,2 ton atau senilai Rp 57,1 juta,” ucap Sarwono.
Yusuf Tanamal selaku Ketua Pokdakan Lalosi mengucapkan terima kasih karena pihaknya selalu menerima bantuan dari BPBL Ambon berupa benih ikan kakap putih berkualitas dan pendampingan teknis bagaimana cara budidaya ikan kakap yang baik dan berkelanjutan.
“Kebetulan selain budidaya ikan kakap putih, saya juga membuka rumah makan dengan salah satu menunya ikan kakap putih. Selama bulan puasa ini, Alhamdulillah banyak orang yang datang ke rumah makan saya untuk berbuka puasa. Kebanyakan menu yang mereka pesan adalah ikan kakap putih yang diolah sup ikan kuah kuning dan ikan bakar sambal dabu-dabu,” ungkap Yusuf.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong penguatan budidaya perikanan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Komoditas budidaya pun menyesuaikan keunggulan yang dimiliki masing-masing daerah, sehingga potensi yang ada dapat dimaksimalkan dengan baik.
HUMAS DITJEN PERIKANAN BUDI DAYA