PELAKITA.ID – Sebagai yang bekerja di LSM sejak tahun 1996, saya mengenal sosok Kak Mappi sebagai yang kerap hadir di antara interaksi pekerja LSM atau organisasi LSM di Makassar saat itu.
Saya kira sejak pertama kali melihatnya tahun 1997 saat ada pelatihan PRA yang digelar oleh FIK LSM dan UNICEF. Saat itu belum kenal kalau dia bekerja untuk LBH Ujung Pandang
Kak Mappi sosok penuh wibawa, berkumis tebal, dengan postur tegap menunjukkan kekuatan dan kharismanya.
Belakangan baru saya tahu kalau nama Andi di depan namanya itu karena dia keluarga terpandang di Batangmata Sapo Selayar. Dia bertalian dengan beberapa tokoh asal Selayar seperti Andi Mappagau hingga Prof Moh Sabri A.R
Iya, tahun 2000, untuk sebuah solusi jalan tengah pelaksanaan proyek Bank Dunia bernama COREMAP atau Coral Reef Rehabilitation and Management Program yang dianggap oleh Bupati Selayar saat itu H.M Akib Patta tak bisa menyelesaikan persoalan mendasar di sana seperti pemboman ikan, kerusakan habitat karang, kemiskinan masyarakat hingga lemahnya ownership stakeholders di Pemerintah Kepulauan Selayar.
“Bantu Pak Bupati, beri informasi apa itu COREMAP dan bagaimana semestinya daerah terlibat.” Seperti itu pesan Kak Mappi. Menyebut ini, saya juga ingat dan berterima kasih kepada Baharuddin ‘Ben’ Nur, orang dalam Bappeda Sulsel kala itu yang banyak mendorong pengelolaan program yang akomodatif pada potensi lokal.
Kehadiran Kak Mappi di proyek itu sebagai Capacity Building Mediator untuk tingkat provinsi sementara saya posisi yang nama sama tapi untuk base di Selayar.
Hasilnya proyek berjalan lancar, hingga 2003 Di situ saya banyak belajar darinya tentang pentingnya komunikasi yang persuasif kepada seluruh elemen masyarakat bahkan kepada pelaku destruktif seperti pembom.
Dia juga sempat beri masukan atas tulisan saya di Harian Fajar atas kasus penembakan nelayan Tambolongang oleh polisi saat itu.
Kak Mappi sosok yang supersibuk. Meski begitu selalu ada respon atau penerimaan yang baik jika adik-adiknya seperti kami ini menyapa atau minta bantuan.
Kak Mappi seperti penilaian saya pada kepedulian seperti Kak Pahir, kak Sufri, Haji Ashar, mereka di mata saya, guru LSM yang selalu siap untuk diajak bertemu atau mendengarkan pandangan-pandangannya.
Saya terakhir bersua Kak Mappi di Hometown Kopizone bulan Januari tanggal 21 2024, setahun lalu. Saya menyapa di WA dan beliau bilang ketemu di Kopizone saja. Dia sepertinya suka dengan kopi Kopizone.
Cukup lama saya mengobrol saat itu, banyak yang saya tanyakan tetapi lebih banyak lagi informasi yang diberikan. Mulai dari sejarah LSM di Sulsel, pergerakan advokasi Hukum, HAM dan demokrasi, dan perlindungan anak di Sulsel, peran LBH Makassar, kepemimpinan di LBH Makassar.
Tak hanya itu, dia juga bercerita dinamika internal di LBH Ujung Pandang, cara dia memediasi konflik, dukungan untuk adik-adik aktivis melalui pendirian organisasi ‘sayap’ hingga kiprahnya di Jakarta.
Juga tentang tugasnya di KPU, profesi ke pengacaraan hingga perannya saat menjadi konsultan hukum untuk sosok seperti Rusdi Masse kala itu. Dia dan Rusdi Masse berteman baik.
Dia pernah di YLBHI sebagai Plt kalau tidak salah. Saya pernah ke Kantornya di situ di daerah Jakarta Pusat. Saya kira sekitar tahun 2004.
Yang saya tidak bisa lupa adalah ajakannya untuk tinggal di Gowa. Waktu itu saat bekerja di COREMAP I, ada rezeki memadai dan saya sedang cari rumah tinggal. Gamang antara kawasan Daya atau selatan Makassar.
”Ada rumah di Gowa Lestari kalau mauko. Keluargamu di Galesong toh, lebih dekat,” terkenang ajakannya saat itu. Hingga, saya pun tinggal di Nusa Tamarunang atau sekitar 2 kilometer dari rumah Kak Mappi.
Yang petnah ke rumahnya malah istri saya, karena istri merasa nyaman dengan penerimaan istri Kak Mappi._Sombereki kata orang Makassar.. Itu pandangan istri saya.
Saat bekerja di KPUD Sulsel saya selalu mengikuti timeline aktivitasnya meski saat itu saya bekerja di Aceh-Nias. Termasuk saat namanya sering disebut-sebut sebagai calon Bupati di Selayar. Godaan yang selalu ditampiknya.
Bisa jadi karena dia tahu betapa berat dan berlikunya menuju kursi Bupati di Tana Doang. Yang saya ingin bilang, Kak Mappi sangat dihormati di sana.
Saya membaca sejumlah postingan di FB, di medsos terkait kepergian Kak Mappi yang disebut mendadak. banyak yang menuliskan Kak Mappi sosok peduli karir adik-adik aktivis LSM, pandai membentuk karakter yunior, jeli membaca potensi kepemimpinan adik-adiknya..
Saya setuju dengan kawan-kawan itu
Denun | Sorowako, 29 Januari 2025