DWP Unhas Gelar Talkshow Hari Ibu ke-96

  • Whatsapp
DWP Unhas gelar perayaan Hari Ibu ke-96 (dok: Humas Unhas)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Dalam rangka hari ibu ke-96, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan talkshow bertema “Peran Ganda Ibu dan Istri, Kekuatan, Tantangan dan Pengorbanan”.

Kegiatan yang juga dirangkaikan dengan HUT ke-25 DWP Unhas tersebut berlangsung mulai pukul 09.00 Wita di Ballroom Unhas Hotel, Sabtu (21/12).

Mengawali kegiatan, ketua panitia Ny. Nilla Mayasari Ruslin menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh panitia yang membantu penyelenggaraan kegiatan.

Menurutnya, kegiatan ini dirancang untuk menggali wawasan tentang peran perempuan, khususnya ibu dan istri, dalam berbagai aspek kehidupan.

“Melalui talkshow ini, kami berharap dapat memberikan inspirasi dan dukungan bagi perempuan untuk terus berkontribusi di tengah peran ganda yang mereka jalankan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DWP Unhas Ny. Hartati Tamti Jamaluddin Jompa, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran perempuan dalam membangun keluarga dan masyarakat. Dirinya juga mengapresiasi dukungan seluruh pihak yang telah membantu kelancaran acara ini

“DWP Unhas terus berkomitmen mendukung pengembangan kapasitas perempuan di lingkungan universitas maupun masyarakat luas. Selamat hari ibu, dan hut DWP ke 25,” jelas Prof JJ.

Kegiatan dibuka oleh Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Dalam sambutannya, Prof JJ menyampaikan apresiasi atas inisiatif DWP dalam menyelenggarakan kegiatan yang relevan dengan isu-isu perempuan.

Lebih lanjut, Prof JJ menyebutkan perempuan memiliki peran strategis, baik sebagai ibu maupun sebagai istri. Tidak lupa, dirinya juga menyampaikan ucapan selamat hari ibu dan hut DWP.

Puncak acara diisi dengan talkshow yang menghadirkan pembicara Fauziah Zulfitri, S.Psi., M.M., PCC. Dalam kesempatan tersebut, narasumber berbagi pengalaman dan pandangan terkait tantangan dan pengorbanan yang dihadapi perempuan dalam menjalankan peran ganda.

Dirinya menyampaikan pentingnya keseimbangan emosional dan dukungan lingkungan dalam menjalankan peran ganda.

Menurutnya, perempuan tidak hanya memikul beban, tetapi juga menjadi pusat kekuatan bagi keluarga dan komunitasnya.(*)

Related posts