PELAKITA.ID – Riza Damanik, Ketua Umum ISKINDO (Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia) dalam diskusi “Hilirisasi Pangan Maritim” yang diselenggarakan ISLAH Universitas Hasanuddin pada Minggu 22 Desember 2024 menyampaikan beberapa poin menarik.
Berikut sejumlah pernyataan yang patut untuk disimak dan dipertimbangkan dalam menatap masa depan Indonesia pada urusan pangan dan daya dukung potensi kelautan dan perikanan.
Pertama, masa depan pangan ada di laut. Dan, masa depan pangan laut adalah budidaya.
“Maka ISKINDO mendukung fokus pemerintah ke depan untuk penguatan sumber pangan laut dengan hadirnya Kemenko Pangan dan KKP.,” sebut Riza.
Yang kedua, secara implementatif, ISKINDO melihat target pemerintah swasembada garam dan Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun depan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan produktivitas nelayan, pembudidaya dan petambak garam rakyat.
”Yaitu dengan memperbaiki sistem logistik perikanan dan kelautan nasional; serta memperkuat akses pasar bagi nelayan, pembudidaya dan petambak garam rakyat, ;sebut Riza.
“ISKINDO melihat hilirisasi produk kelautan dan perikanan dapat menjadi solusi untuk mengejar ketertinggalan kita dalam ekonomi kelautan dan perikanan; serta, menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas dan meningkatkan pendapatan perkapita rakyat,” tambahnya.
”Mengapa? Secara reflektif posisi ekspor perikanan kita hari ini tertinggal sekitar 20 tahun dari Cina dan 10 tahun dari Vietnam,” kata dia.
Menurutnya, pada komoditi spesifik rumput laut juga tidak berbeda. Ekspor rumput laut Indonesia hampir 4 kali lipatnya Cina; tetapi nilai ekspor Cina sekitar 1,5 lipat dari Indonesia.
”Ini menandakan bahwa nilai tambah kita sangat minim,” tegasnya.
Disebutkan Rzia, tren dan paradigma baru dunia melalui ekonomi biru hari ini adalah mengambil sumberdaya secukupnya, tetapi manfaat sosial ekonominya maksimal.
”Sebaliknya, model ekonomi lama: “mengambil sebanyak-banyaknya sumber daya untuk sebanyak-banyaknya ekonomi” sudah tidak lagi relevan dengan semakin terbatasnya sumber daya dan perubahan iklim,” sebutnya.
2 Pendekatan
Agar hilirisasi kelautan dan perikanan berhasil, ISKINDO mengusulkan 2 hal:.
”Pertama, melanjutkan fokus pada komoditi rumput laut untuk turunan biostimulan (pupuk dan pakan) serta bioplastik—karena nilai ekonominya tinggi mencapai 6 bahkan 13 kali lipat,” ucapnya.
”Pasarnya masih terbuka lebar dan belum ada pemain utama di dunia, seperti karagenan oleh Cina,” lanjutnya.
”Kedua, inisiatif hilirisasi kelautan dan perikanan harus terintegrasi dengan kebijakan perdagangan impor ataupun ekspor. Tidak bisa KKP sendiri, perlu sinergi kuat dengan Kementerian Perdagangan, perindustrian dan investasi.
”Sehingga, ada insentif yang bisa dinikmati oleh pelaku usaha di Tanah Air yang melakukan hilirisasi” pungkasnya.