PELAKITA.ID – Allah SWT meletakkan batu bata peradaban Islam dengan diawali kata Iqro, spirit melakukan telaah, kajian, bergelut dengan persoalan literasi dalam rangka mencapai puncak kemuliaan itu yaitu kesadaran kehambaaan.
Kesadaran kehambaaan tersebut tidak lain adalah taqwa itu sendiri yang menjadi bekal utama kita sehingga mampu berjalan di atas jalur yang tepat dan mampu memikul beban dan tanggung jawab yang besar yaitu amanah kepemimpinan.
Menempatkan diri secara tepat dan proporsional, menjalankan amanah dan misi yang dititahkan dari Sang Khaliq.
Jadilah ia manusia super karena manhaj Rabbani mengalir begitu deras dalam dirinya.
Ajaran hebat ini mengkristal dalam kepribadiannya. Kehadirannya membawa perubahan, pertumbuhan yang eksponensial serta tetap membawa nuansa kesejukan.
Begitu pula insan bertaqwa itu, kepergiannya mewariskan inspirasi dan keteladanan yang tak pernah lekang oleh waktu.
Rasulullah dalam sebuah sabdanya yang mashur itu, bahwasanya bilamana Allah SWT menginginkan kebaikan bagi siapapun maka indikator yang paling menonjol dalam dirinya adalah kapasitas pemahamannya yang terus menerus bertumbuh dan bertambah tanpa henti.
Adanya spirit untuk memahami isi dan kandungan ajaran Islam ini sehingga dengan itu menjadi pembelajar yang tangguh.
Itulah spirit taqwa yang pernah bersemi pada sebuah rentang zaman yang membuat putra putri di salah satu desa terpencil di Indonesia ini yang bernama Desa JennaE, pada waktu itu mengalami pertumbuhan peradaban yang melampaui desa-desa sekitarnya.
Desa ini pernah suatu kurun zaman tertentu menjadi kiblat pendidikan, destinasi utama bagi yang menginginkan perubahan sistemik dan sistematis dalam dirinya.
Desa ini bagaikan lahan garapan yang subur. Dari rahim tanahnya melahirkan aneka tetumbuhan yang sehat, memproduksi manusia-manusia yang hari ini telah menjadi leader yang mengisi ruang-ruang kepemimpinan bangsa.
Adakah zaman itu bisa terulang kembali?
Jawabannya pasti jika kita mampu memenuhi syarat-syaratnya. Sejarah memang terukir untuk diulangi. Karena itu sejarah menjadi petunjuk apakah sebuah kaum memiliki masa depan atau tidak?
Katakanlah kepada mereka yang punya sejarah gemilang masa lalu bahwa bergembiralah dan berterimakasihlah anda kepada mereka yang pernah menjayakan negeri tempat kelahiran anda dahulu karena anda sedang direncanakan untuk menjadi pewaris kehebatan itu.
Sejarah kegemilangan itu tidak lain adalah pencapaian spirit berilmu melebihi obsesi pencapaian di bidang perolehan harta atau materi.
Itulah yang pernah kita alami di desa tercinta, sebuah keharuman sejarah yang berharap akan terulang lagi yang dimotori oleh mesin lokomotif peradaban yang handal itu bernama Muhammadiyah, insyaallah.
Maha benar Firman Nya : Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan (ilmu) beberapa derajat”. (QS Al Mujadilah : 11).
“Pertolongan datang dari Allah dan kemenangan itu sudah dekat, dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman. “Nashrun minallahi wa fathun qarib wa basyiril mu’minin,”
Wallahu alam bis shawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Makassar 1 Rabiul Akhir 1446 H / 4 Oktober 2024
__
Jennae adalah sebuah kelurahan di Wilayah Liliriaja, Kabupaten Soppeng, Sulsel
Editor: Jumardi Lanta