PELAKITA.ID – L’histoire se repete. Artinya sejarah itu berulang. Kurang seminggu jadwal pelantikan 85 anggota DPRD provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terpilih.
Sejarah dimaksud terjadi setelah Partai Nasdem sebagai pemenang Pemilu 2024 di Sulsel resmi mengumumkan nama calon kandidat Ketua DPRD Sulsel periode 2024-2029, Selasa 17 September 2024.
Dulu drg.Andi Rachmatika Dewi diganti Syaharuddin Alrif sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan periode 2014-2019. Politisi partai Nasdem yang akrab disapa Cicu ini harus mundur karena mengikuti Pilwali Makassar 2018.
Sekarang giliran Cicu yang menggantikan posisi Syaharuddin Alrif. Sebagai Ketua DPRD Sulsel periode 2024-2029.
Rekan satu partainya itu sebagai caleg terpilih harus mundur karena mengikuti kontestasi Pilkada kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) akhir tahun ini.
Yang mengumumkan kepastian nama Ketua DPRD Sulsel yang baru itu Syahar sendiri. Ia Sekretaris DPW Partai Nasdem Sulsel mewakili Ketuanya.
Sebelumnya ia dijagokan menakhodai gedung parlemen yang terletak di Jalan Jenderal Urip Sumohardjo Makassar tersebut.
“Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel, Rusdi Masse Mappasesu dan saya selaku Sekretaris serta jajaran pengurus telah resmi memberi amanah kepada Andi Rachmatika Dewi sebagai Ketua DPRD Sulsel periode 2024-2029,” kata Syahar.
Saya kira Cicu pun tak pernah menyangka pengulangan sejarah itu terjadi.
Yang pasti, terpilihnya Cicu menjawab teka-teki dan menyudahi spekulasi yang beredar di publik selama ini. Dan menambah daftar panjang Ketua DPC partai kab/kota yang “naik kelas” jadi unsur pimpinan di level dewan provinsi.
Sebelumnya telah beredar nama unsur Wakil Ketua DPRD Sulsel 2024-2029 adalah Fauzi Andi Wawo yang juga Ketua DPC PKB Kota Makassar, Sufriadi Arif Ketua DPC PPP Kabupaten Wajo, Andi Tenri Indah yang Ketua DPC Gerindra Kabupatan Gowa. Cicu sendiri adalah Ketua DPC Partai Nasdem Kota Makassar.
Politisi perempuan kelahiran Makassar 27 Oktober 1983 ini juga setidaknya boleh saya katakan telah mencetak dua sejarah sekaligus. Yakni: hattrick dan brace. Meminjam istilah dalam sepakbola terkait jumlah gol yang disarangkan ke gawang lawan.
Sejarah telah dibuat. Jika resmi dilantik 24 September 2024, maka ini menjadi periode ketiga kalinya alias “hattrick” bagi jebolan FKG Universitas Hasanuddin ini terpilih sebagai anggota DPRD Sulsel.
Periode pertamanya di Pemilu 2014, ia mengantongi 25.314 suara.
Lalu Pemilu 2019 ia melanjutkan karir politiknya di periode kedua dari Dapil Sulsel I dengan meraih 28.421 suara. Dan Pemilu 2024, mengantarkan kembali Cicu terpilih periode ketiga dengan perolehan hampir dua kali lipat dari sebelumnya menjadi 46.375 suara.
Sejarah telah dibuat. Dengan amanah sebagai Ketua DPRD Sulsel 2024-2029 Cicu mencetak “brace”, menjadi perempuan kedua yang memimpin DPRD Sulsel secara beruntun dalam kurun waktu satu dekade. Sebelumnya Andi Ina Kartika Sari, politisi partai Golkar.
Dan keduanya sosok perempuan bangsawan Bugis yang masuk dalam circle ‘darah biru” jejak keluarga politisi legendaris yang cukup berpengaruh di daerah ini.
Berdasarkan catatan silsilah keturunan, La Maddaremmeng (yang menyiarkan agama Islam di Bone) merupakan kakek buyut dari Andi Cicu dari garis keturunan ayahnya, Andi Muhammad Iqbal.
Selain itu, lebih jauh menarik garis keturunan, Cicu juga merupakan cucu dari Jenderal M.Jusuf dari garis keturunan Petta Kajuara.
“La Maddaremmeng ini adalah kakek buyut dari Andi Cicu, kakeknya inilah yang menyiarkan agama Islam di Bone,” terang Andi Sulaeman yang juga merupakan keturunan dari Raja Bone ke-13.
Tak hanya mengunjungi makam dari keluarga ayahnya, Cicu juga berziarah ke makam keluarga dari garis keturunan ibunya, Nurhayati Sirajuddin. Ia mengunjungi makam Manggasali Daeng Paraga, Bapak dari mantan Bupati Gowa, H.M Arief Sirajuddin yang tak lain adalah kakek Cicu. Pamannya, Ilham Arief Sirajuddin adalah politisi senior yang mantan Walikota Makassar dua periode.
“Alhamdulillah orang tua kami memang memperkenalkan dan mengajarkan kami untuk menghargai dan tahu sejarah leluhur kami, sehingga kami masih tahu silsilah keturunan keluarga,” kata Cicu istri dari A.Faldy Ferdiansyah dan ibu dari A. Ilham Rifatridzky.
Maka secara sederhana saya mencoba melakukan survei dengan metoda jajak pendapat kepada beberapa orang di Sulsel melalui chat whatsapp dan direct calling yang latarbelakang profesi mereka berbeda.
Ada ibu rumah tangga, driver ojol, mahasiswa, pengusaha, pengacara, dosen, dan lainnya. Pertanyaannya: Layakkah Cicu jadi Ketua DPRD Sulsel?
Jawabannya beragam. Ada yang bilang layak: sekitar 25%. Ada yang jawab cukup layak: sekitar 35%. Ada yang bilang sangat layak: sekitar 35%. Sedangkan yang tak menjawab: 5%. Apapun hasilnya, layak atau tidak itu relatif. Tidak fair juga kita memberi penilaian sebelum bekerja. Biar waktu yang akan membuktikannya.
Takdir Cicu mencatat sejarahnya. Ia pernah gagal dan jatuh dari jabatan. Tapi ada satu momentum yang buat Cicu melenting dengan jabatan tinggi.*
(Rusman Madjulekka).