Dukung Keputusan MK, Komunitas Indonesia di Belanda Peduli Demokrasi Menyampaikan Pernyataan Sikap

  • Whatsapp

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Komunitas Indonesia di Belanda Peduli Demokrasi, yang terdiri dari mahasiswa, aktivis prodemokrasi, dan diaspora Indonesia di Belanda, secara resmi menyampaikan pernyataan sikap terkait perkembangan situasi demokrasi di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan dalam rangka menanggapi darurat demokrasi yang semakin mengkhawatirkan di Tanah Air.

Dalam pernyataan sikapnya, komunitas ini menyampaikan bahwa Agustus sejatinya adalah bulan kebangsaan, bulan yang diisi dengan semangat nasionalisme dan perlawanan terhadap watak kolonial.

Namun, tahun 2024 ini, bulan Agustus harus tercoreng dengan aksi dan mental culas dari para elit politik pemerintahan Republik Indonesia.

Masyarakat dipertontonkan secara gamblang serangkaian aksi politik kekuasan oleh para elit yang telah memporakporandakan landasan filosofis dan etis bernegara dan buayarkan cita-cita Demokrasi substansial.

Oleh karena itu, komunitas Indonesia di Belanda peduli Demokrasi tidak tinggal diam melihat kondisi genting ini.

Salah satu pendukung pernyataan sikap ini mengatakan bahwa “sebagai warga negara yang setia pada hati nurani dan amanat rakyat, kami tidak akan tinggal diam meskipun kami secara fisik jauh dari Indonesia, tapi kami secara moril mendukung aksi perlawanan yang terjadi di tanah air.”

Pernyataan Sikap ini telah mendapatkan dukungan 186 orang yang terdiri atas mahasiswa, aktivis dan diaspora Indonesia di Belanda dan sepuluh di antaranya tidak bersedia namanya dicantumkan dalam siaran pers ini.

Hal ini membuktikan bahwa banyak orang Indonesia di Belanda peduli dengan perlindungan terhadap nilai-nilai demokrasi serta dukungan kepada gerakan prodemokrasi di Indonesia.

Demikian siaran pers ini, dan kami melampirkan pernyataan sikap serta nama-nama pendukungnya. — Tentang Komunitas Indonesia di Belanda Peduli Demokrasi Komunitas Indonesia di Belanda Peduli Demokrasi adalah komunitas yang terdiri dari mahasiswa, aktivis, dan diaspora Indonesia yang tinggal di Belanda.

Komunitas ini ada dengan tujuan untuk mempromosikan dan melindungi nilai-nilai demokrasi serta memberikan dukungan kepada gerakan prodemokrasi di Indonesia.

Agustus 2024, perayaan kemerdekaan ternodai. Darurat demokrasi Indonesia semakin nyata dan perguliran politik dalam beberapa hari terakhir memperlihatkan bagaimana kehidupan berbangsa dan bernegara kita dibangkrutkan dengan terang-terangan.

Penyimpangan-penyimpangan terhadap demokrasi semakin gamblang dipertunjukkan penguasa yang tidak lagi memiliki rasa malu. Elite politik hanya membutuhkan 26 tahun untuk mematahkan tonggak-tonggak reformasi dan menghabisi demokrasi dengan brutal.

Rakyat Indonesia tidak tinggal diam, di mana pun kami berada. Sebagai bentuk solidaritas dan sebagai warga negara yang setia pada hati nurani serta amanat rakyat, kami para mahasiswa, aktivis prodemokrasi dan segenap warga Indonesia peduli demokrasi yang bermukim di Belanda menyampaikan dukungan pada gerakan perlawanan di Tanah Air dan menegaskan kembali sikap dan komitmen kami pada demokrasi Indonesia.

  1. Mendukung keputusan Mahkamah Konstitusi untuk menurunkan ambang batas minimum (treshold) kursi parlemen sebagai syarat untuk pengusungan calon eksekutif pada semua level, dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi hingga Negara agar tercipta demokrasi yang sehat dengan prinsip kekuatan penyeimbang yang kuat.
  2. Menyerukan kepada jajaran elite untuk menjunjung tinggi etika politik dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan, menciptakan pemerintahan yang adil sesuai Undang-Undang Dasar 1945 dan mengembalikan kehidupan kenegaraan yang didasarkan pada amanat rakyat
  3. Menuntut elite politik untuk menghentikan semua manuver membegal hukum dan konstitusi untuk kepentingan pelanggengan kekuasaan oligarki dan praktik-praktik dinasti yang merusak sendi-sendi kebangsaan
  4. Mendukung penguatan gerakan masyarakat sipil untuk menjaga demokrasi dan semangat reformasi serta menyerukan semangat persatuan bangsa di tengah-tengah upaya adu domba yang dijalankan rezim penguasa
  5. Menghimbau masyarakat Indonesia secara luas untuk tetap mendukung secara moral dan material perlawanan kelompok-kelompok masyarakat sipil terhadap praktik-praktik perekayasaan hukum untuk kepentingan penguasa Belanda, 22-8-2024.

NAMA-NAMA PENDUKUNG PERNYATAAN SIKAP KOMUNITAS INDONESIA DI BELANDA PEDULI DEMOKRASI

Avie Azis (UvA/UI)
Geradi Yudhistira (UvA/UII)
Muh. Ashry Sallatu (UvA/UNHAS)
Tengku Nila Fadhlia (UvA)
Annissa Sekaringrat (UvA)
Nara Indra Prima Satya (UvA/UNPAR)
Khidir M. Prawirosusanto (UvA/UGM)
Uji Nugroho Winardi (VU-UGM)
Adieyatna Fajri (NIOD-UGM)
Hasna Azmi Fadhilah (UvA)
Raditya Bagas W (Amsterdam UMC-UvA)
Amida Yusriana (UvA)
Kyana Dipananda (UvA)
Rucitarahma Ristiawan (WUR/UGM)
Leolita Masnun (alumni VU/BRIN)
Yudha Dewanto (VU)
Saur Marlina Manurung (UvA)
Satrio Dwicahyo (Leiden-UGM)
Endratno Budi S (UvA)
Lillyana Mulya (UvA)
Fajri Siregar (UvA / UI)
Taufiq Hanafi (KITLV – Watch65)
Rika Theo (UvA)
Aboeprijadi Santoso (Watch65)
Grace Leksana (UU/ UM)
Artien Utrecht (Watch65)
Ratna Saptari (Watch65)
Edwin Sutanudjaja (Utrecht University)
A. Sungkono (Watch65)
Lea Pamungkas (Watch65)

Dhanny Irawan (Diaspora di Amsterdam)
Dilfa Juniar (VUA)
Deby Subiyanti (Diaspora di Belanda)
Rucitarahma Ristiawan (WUR/UGM)
Andi Rahmat Hidayat (WUR)
Ayu A. Asih (WUR)
Erbi Setiawan (WUR)
Mohamad Reyza Ramadhan (WUR)
Yuanita Wahyu P. (WUR)
Intan Adhi Perdana Putri (WUR)
Triana Gita Dewi (WUR)
Titan Budi Setyawan (WUR)
Dinda Raraswati (WUR)
Ardilasunu Wicaksono (WUR/IPB)
Lukas Nainggolan (WUR)
Putri Nur Shabrina (WUR)
Teguh Santoso (WUR)
Tatag Andriawan (Universiteit Leiden)
Noor Haryono (Diaspora di Amsterdam)
Rizky Aditya Suryawinarno (VU).
Vania Erlangga (Universiteit Leiden)
Habibus Salam (PCI NU Belanda)
M. Ikhwan Zein (Amsterdam UMC-UvA)
Moh Masruhan (VU)
Annisa Mauliandini J. (Radboud University)
Daisy I. Yasmine (UI – VU)
Maslim As-singkily (WUR)
Dr. Iqra Anugrah (Fellow IIAS, Leiden Univ.)
Rizko Hadi (WUR/UPR)
Purwaningsih (Master Student VU)

Mikhael Dito Manurung (Post-doctoral Fellow,
Leiden Univ. Medical Center)
Rachma Lutfiny Putri (VU Amsterdam)
Iman K. Nawireja (Alumni WUR/IPB)
Ucha Eisenring Sinaga (Diaspora di Belanda)
Julinta Hutagalung (Arsiparis National Archief)
Inarota Laily (UvA)
Des Christy (Radboud University)
Patricia Adam (Radboud University/UI)
Patricia Adam (Radboud University/UI)
Titan Budi Setyawan (WUR)
Cantyo Atindriyo Dannisworo (Radboud
Univ./UI)
Zulfa Nazwa Zainal (Leiden University)
Gabrielle Irene (Radboud Universiteit)
Efriyani Djuwita (Radboud Univ/UI)
Runavia Mulyasari (Radboud Univ./UGM)
Joss Wibisono (Jurnalis)
Lulu Azmi (UU/UP)
Wahyu Widodo (Leiden/UB)
Ary Kusnanto (Diaspora di Leiden)
Vandy Yoga Swara (Utrecht University)
Mochammad Fahmi Habibi (WUR/UGM)
Agnes Gita Cahyandari (Diaspora)
Christian Daniel Hasudungan Nababan
(Entrepreneur & Mahasiswa VU)
Yuanita Wahyu Pratiwi (Wageningen Univ.)
Syukron Subkhi (ISS Erasmus Univ. Rotterdam)
Utami (Diaspora di Almere)
Wati (Diaspora di Amstelveen)

Ratni LD (Diaspora di Almere)
Amalia Hasnida (Erasmus Univ. Rotterdam)
Fanny Diah Ningrum (WUR/UGM)
Dinan Permana Ramadan (IHS Erasmus
Univ. Rotterdam)
Dara Ulfah Anelsya (Utrecht University)
Herlambang Eka Persada (WUR)
Lukie Kusuma (Diaspora)
M Imron Ali M (Leiden University)
Nadhila Putri (Research – Booking.com)
Hening Sukma Daini (Utrecht University)
M. Arief Virgy (ISS Erasmus Univ. Rotterdam)
Lukie Kusuma (Diaspora)
Aisyah Arimbi (WUR)
Lesna Christwinarso (Mahasiswa)
Siti Rahmawati (Diaspora Indonesia)
Teguh Setyawan (Mahasiswa Master WUR)
Ilham Amrulloh (WUR)
Muhammad Arfan (Utrecht University)
Lodimeda Kini (TU Delft)
Ibnu Fikri, Ph.D (UIN Walisongo Semarang)
Mustika Anggraeni (PhD cand. UvA/UB)
Ammar Akila Azhar (Mahasiswa)
Saufa Taqiyya (UvA)
Nido Dipo Wardana (Univ. of
Groningen/Unair)
Teguh Setyawan (WUR)
Muhammad Cesare Wicaksana Negoro
(Universiteit Leiden)
Lina (Diaspora)

Putri Zulfania (WUR)
Aliya Nadira Irsyad (Wageningen University)
Rezki Satris (Groningen, Belanda)
Isabel Jo Orleans (Radboud Universiteit)
Martin Elvanyus De Porres (UvA)
Sri Bayuningsih Praptadina (Utrecht University)
Kuncaraningrat Edi Yoga (Wageningen Univ.)
Mia Dwi Tri Akbar (Utrecht University)
Latif Gau (Wirausaha)
Pramilla Deva Ellesandra (WUR)
Cut Augusta M. Anandi (PhD candidate)
Naurah Nadzifah (WUR)
Sandra Puspita (Alumni UvA dan Diaspora)
Darni pangloli (Perawat HMC/diaspora)
Muthia Meilania (Utrecht University)
Vinsen Santoso (FMKI Keuskupan MalangPeneliti Political Ecology)
Deby Subiyanti (Stichting Peduli Seni Indonesia,
Love Kids, Blora Mustika BV)
Siswa Santoso (Independent ResearcherActivist/alumni UvA)
Dimas Aryo Wicaksono (Dosen)
M. G. Ramadhan (TU Delft)
Dini (Diaspora)
Dian Eka Fitriani (Universiteit Leiden)
Fadhli Rizal Makarim (Wageningen
Univ./UNISSULA)
Intan Pamungkas (Mahasiswi)
Hertasning Ichlas (Van Vollenhoven Institute,
Leiden University)

Intan Pamungkas (WUR)
Alverta Shani (Diaspora)
Tania Rina (Master Student Avans)
Iqbal Farabi (Pekerja Migran)
Akbar Wira (Radboud University-Undip)
Muhammad Asyrafi (Universitas Leiden)
Maulvi (TU Delft)
Myra Sari (Diaspora)
Ruben Raka (Public Policy Professional /
University of Twente Alumni)
Nayli Dahiya Falha (Diaspora)
Nesya Laviza Putri (University of Twente)
Erry (Diaspora)
M Imron Ali M (Leiden University)
Shavinka ANH (Utrecht University)
Nuranisa (Leiden University)
Muhammad Iqbal Maulana (WUR/UGM)
Pramudito Kartiko Dumipto (PPI Belanda)
Muchammad Haidar Rozik (WUR)
Yunisa Putri Syahriani (Radboud University)
Putra Perdana (ISS Erasmus University
Rotterdam)
Rassela Malinda (Alumni ISS/Peneliti)
Calvinus Alexander Graham Dina Charis
(Mahasiswa)
Eka Susanty (VU Amsterdam)
Haiko Abiyan Widianto (HVA)
Ibnu Faizal (University of Twente)
Hadiansyah Aktsar (University of Groningen)
Lubna Afifah Rosi (Universiteit Leiden)

Sri Hernita (Erasmus University Rotterdam)
NP Widhia SA (UvA)
Erwin Halim (Diaspora)
Nuraznilla Octarina (Diaspora )
Nurwahid Ahmad (PCI NU Belanda)
Selfano Widiarto (Payroll & Global Mobility
Manager – Advario)
Fawwaz Muhammad (Software Engineer –
Diaspora Indonesia di Amsterdam)
Sidiq Purwanto (Student)
Zera Amari (Ritsumeikan Asia Pacific
University/Leiden University)
Bilal Dewansyah (Leiden University & UNPAD)

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Gera (+31 6870-250-88)
Gego (+62 811-4222-612)

Related posts