FIKP Unhas Mengedukasi Warga Pinrang  terkait Penanganan Sampah dan Pengelolaan Mangrove

  • Whatsapp
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan-Unhas mengedukasi Masyarakat Pinrang “Penanganan sampah dan pengelolaan mangrove (dok: Istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Tim Trash Trap dari Kelompok Peneliti Sampah Plastik Lautan (Marine Plastic Research Group/MPRG) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan-Unhas,  melakukan penyuluhan di Kelurahan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, (22 Juli 2024)

Kegiatan mengangkat tema ‘Penanganan Sampah dan Pengelolaan Mangrove di Daerah Aliran Sungai Kariango, Kelurahan Lanrisang, Kabupaten Pinrang’,

Acara dihadiri oleh Masyarakat dari beberbagai kalangan dari 3 dusun di Kelurahan Lanrisang, Kecamatan Lanrinsang, Kabupaten Pinrang. Acara dibuka langsung oleh Lurah Lanrisang bapak Firman Sahuddin, SH,. M.A.P.

Firman menyampaikan terima kasih atas pendampingan yang telah dilaksanakan FIKP-unhas dalam 3 tahun terakhir khususnya dalam edukasi penanganan dan pengelolaan sampah melalui MPRG.

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh FIKP di lanrisang pada kurung waktu 2021-2024 seperti edukasi melalui penempatan mahasiswa KKN-tematik penanganan sampah, pembangunan trash trap di muara Sungai Kariango.

Lalu ada pembangunan fasilitas pengelolahan sampah plastik, pendampingan dan edukasi serta penempatan mahasiswa magang.

Selajutnya Firman menyatakan bahwa saat ini pendampingan dan edukasi sudah mulai menampakkan hasil dengan adanya kelompok masyarakat mulai menjual sampah plastic dari trash trap ataupun dari pusat pengolahan sampah plastik.

Lurah Kelurahan Lanrisang dalam akhir sambutannya  menitipkan harapan ke masyarakat untuk menjaga semangat dalam melakukan pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik.

Mewakili FIKP-unhas Dr Shinta Werorilangi sebagai Ketua MPRG juga memberikan motivasi bagaimana masyarakat terus mengelolah sampah plastik sehingga bisa membantu mengurangi beban lingkungan akan akumulasi sampah, juga menjadi pendapatan masyarakat jika dikelola dengan baik,

Selanjutnya perempuan berkacamata ini yang juga sekaligus sebagai peneliti PAIR ( Program Partnership of Australia-Indonesia on Research) khususnya pada bidang mikroplastik menambahkan bahwa saat ini pengaruh sampah plastik sudah menkontaminasi sebagian  organisme laut.

Dr Shintaatas nama MPRG Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan menyerahkan bantuan 1000 pohon bibit mangrove kepada Youth4Eco (dok: Istimewa)

“Sehingga kalau tidak dikelola dari darat maka akan berbahaya bagi ekosistem laut dan juga bisa saja akan berpengaruh pada kehidupan manusia,” katanya.

Dr Supriadi salah satu akademisi dari Ilmu Kelautan Unhas yang juga menjadi pemateri dalam kegiatan ini memberikan edukasi tentang bagaimana pengelolaan mangrove mengingat Kelurahan Lanrinsang adalah wilayah yang masih ditumbuhi oleh berbagai jenis vegetesi ini.

“Eksistensi mangrove sangat penting dipertahankan mengingat mangrove ini memiliki fungsi yang sangat besar bagi wilayah pesisir seperti pelindung pantai, tempat mencari makan, berlindung,” ucapnya.

“Juga sebagai lokasi pemijahan dan fungsi-fungsi lainnya.  Beliau juga memberikan gambaran bagaimana pengelolaan mangrove yang baik di Kelurahan Lanrisang sebagai wilayah pesisir,” imbuhnya.

Pada kesempatan ini juga MPRG Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan menyerahkan bantuan 1000 pohon bibit mangrove kepada Youth4Eco salah satu penggiat lingkungan di Kabupaten Pinrang untuk kegiatan rehabilitasi mangrove yang akan  ditanam pada hari Mangrove tahun 2024.

Selain itu, pada kegiatan ini tim MPRG juga menggandeng tim Rappo Indonesia, sebuah perusahaan start up asal Makassar dalam bidang pengoolahan sampah plastik.

Tim Rappo Indonesia memberikan pelatihan pembuatan produk berupa pouch dari bahan dasar kantung plastik.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan ilmu kepada penduduk Kelurahan Lanrisang, terutama para wanita, sehingga dapat membantu dalam proses pengolahan sampah plastik.

Redaksi

Related posts