5 Tantangan Transportasi Massal di Kawasan Mamminasata

  • Whatsapp
Bus Trans Mamminasa

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Saat menjadi konsultan untuk persiapan pengembangan kapasitas operasi koridor Bus Rapid Transit di Kawasan Mamminasata tahun 2020-2021, penulis mencatat beberapa persoalan atau tantangan yang dihadapi pemerintah daerah di Kawasan Mamminasata.

Ada empat kawasan atau kabupaten di area Mamminasata yaitu Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar dan Maros.

Apa saja tantangan itu?

Read More

Pertama, kemacetan akibat urban sprawl atau mobilitas warga lintas wilayah administrasi.

Sebagaimana kita ketahui, Kota Makassar mengalami perkembangan wilayah secara sporadis (urban sprawl).

Itulah  yang menyebabkan peningkatan mobilitas dari wilayah suburban ke pusat kota. Coba periksa saban pagi atau sore di sekitar Jembatang Tello atau Barombong, atau Jembatan Kembar Sungguminasa.

Akibatnya, jalan utama, seperti Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Alauddin, atau Jalan Barombong – Galesong hingga Jalan Tol Ir. Sutami, menjadi lebih padat karena difungsikan sebagai akses utama antar-pusat kegiatan, namun sering kali hanya melayani permukiman yang tidak teratur.

Kedua, ketergantungan pada kendaraan pribadi.

Warga yang ada di Makassar dan sekiitarnya cenderung lebih mengandalkan kendaraan pribadi atau ojek daring karena kurangnya layanan transportasi umum yang nyaman dan terintegrasi. Hal ini memperparah kemacetan di jalan-jalan utama.

Ketiga, kurangnya infrastruktur transportasi yang terintegrasi.

Faktanya, banyak atau ada beberapa jaringan jalan yang belum terhubung dengan baik ke kawasan-kawasan pemukiman dan pusat kegiatan wilayah.

Misalnya, kluster perumahan di kawasan seperti Tamalanrea, Barombong, Tamalate, belum dilengkapi dengan transportasi umum yang memadai

Keempat, penggunaan transportasi umum masih terbatas.

Meskipun ada inisiatif seperti Trans Mamminasata, yang dirancang untuk mendukung angkutan umum perkotaan dengan 81 armada bus dan halte di berbagai lokasi, tingkat penggunaannya masih perlu ditingkatkan. Trans Mamminasata juga baru melayani sebagian kecil rute dari yang direncanakan

Kelima, penerapan konsep Transit-Oriented Development (TOD).

Kota Makassar belum sepenuhnya mengadopsi pendekatan TOD yang memprioritaskan pembangunan di sekitar pusat-pusat transit untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan mendukung efisiensi jaringan transportasi.

Penanganan masalah ini membutuhkan perencanaan kota yang lebih terintegrasi, investasi dalam transportasi umum yang nyaman dan inklusif, serta kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya beralih ke moda transportasi massal.

Penulis Kamaruddin Azis

Related posts