PELAKITA.ID – Sejumlah alumni Fakultas Ekonomi Unhas – sekarang bernama FEB – mengenang kebersamaan mereka setelah 40 tahun sebagai mahasiswa dengan bermuhibah ke Negeri Jiran, Malaysia.
Lebih 40 tahun pengalaman bersama sejak berstatus mahasiswa di Kampus Baraya dan jika ditambah misalnya usia mereka menjadi mahasiswa 17 tahun, maka kira-kira usia mereka kini di pengujung usia 60-an tahun.
Amran Razak, salah satu peserta perjalanan tersebut mengaku tidak mudah menyiapkan perjalanan bersama delapanbelas alumni FEB ini di tengah derap usia menuju gerbang memasuki 70 tahun.
Dia sempat khawatir, faktor usia, kebugaran fisik dan ‘jetlag’ akan membuat peserta untuk tak bisa beraktivitas banyak.
“Ide ini dipantik oleh alumni 76. Ini perjalanan penuh semangat, jangan terlalu khawatir, yang penting semangat bos,” kata dia memompa semangat temannya.
“Bersamaan haul IKAFE-UNHAS semua angkatan di Bali atau Halek di Bali, saya dan tujuh belas anggota IKAFE melakukan perjalanan yang kami sebut perjalanan serumpun, serumpun untuk mereka yang masuk Unhas tahun 75, 76 dan 77 dan serumpun untuk kita yang Melayu,” kata Amran.
“Ada beberapa destinasi yang dikunjungi di Malaysia dan diatur oleh Talenta Tour International,” ujarnya.
“Perjalanan serumpun sebab ini merupakan perjalanan mendalam dan merefleksi kebersamaan serumpun mahasiswa terutama di Aula FE-01 kampus lama Baraya,” jelasnya.
Kampus Baraya yang dimaksud adalah yang berlokasi di Jalan Kandea Makassar sekitar tahun 1975-1980.
“Lebih dari empatpuluh tahun silam, sebelum pindah ke kampus baru Tamalanrea,” tambah pria yang mendapat julukan Demonstran dari Lorong Kambing ini oleh kolega bahkan yuniornya di Unhas ini.
Amran menyebut rencana muhibah itu telah direncanakan jauh sebelumnya. Bahkan sebelum Covid melanda negeri.
“Hajat tour Malaysia sebenarnya sudah direntangkan sebelum Covid-19 menjalar, seusia tour kami yang telah dilaksanakan di Selayar Kepulauan, ada saudara kita Syamsu Alam Ibrahim angkatan 76, lalu ada top leader tour Malaysia Natsir HL dan Ibrahim Husain angkatan 76 yang kini bermukim di Jakarta.
Amran menyebut ada peran sejumlah kawan yang ikut mempersiapkan selama sebulan terkahir untuk teknis dan detilnya.
“Untuk tur Malaysia ini ada peran Kairuddin Nur angkatan 76, bersama bendahara A Faisal Husni. Hingga akhirnya kesampaian menikmati perjalanan sebaya Jokka-Jokka di Malaysia dari tanggal 26 hingga 28 Oktober 2023,” jelas mantan WR3 Unhas ini di masanya.
Amran pun menyebutkan peserta Perjalanan Sebaya Jokka-Jokka Malaysia.
Mereka adalah Djamiluddin dan Mardiana Kadir dari angkatan 75, lalu ada Kairuddin Nur, Natsir HL, Nurhayati Amirullah, Andi Faisal Husni, Rasyid Jamil, Farida Mallu, Amran Razak, Husniaty Paweloy, Nurlina Massara, Sitti Hadijah, Djawahirah Rachman.
Lalu dari angkatan 77 adalah Roslina Alam, Andi Werang. Salmiah Kamil dan Rajulan Sani.
Kata Amran, peserta Jokka-Jokka tak hanya sebaya yang berdiam di Makassar. “Ada juga berasal dari Jakarta, Balikpapan, Majene dan Para-pare termasuk Palanro Barru dan sekitarnya,” jelas Amran, guru besar FKM Unhas.
Riang Gembira Sepanjang
Sebagaimana layaknya perjalanan bersama teman sejawat, teman semasa kuliah dan hingga menjadi alumni, ruas-ruas tapak, destinasi, interaksi adalah buah manis dan inspirasi.
Mereka menyebutnya sebagai Perjalanan Sebaya Jokka-Jokka Malaysia dengan suasana jiwa dan raga riang gembira.
“Hari pertama kami menikmati indahnya Ibu Kota Negara Putra Jaya dan menara legend Twin-Tower Petronas serta free time shopping KLCC,” ungkap Amran.
Pada hari kedua, lanjut Amran, menjelajah di Genting-highland dan salat Jum’at di negeri Jiran.
“Lalu teman-teman sebaya melakukan shopping di Pavillon mall serta malamnya menyusuri pasar malam Alor night food street. Menikmati durian Musang-King dan black thorn di usia renta,” ungkap Amran sembari terkekeh.
“Makan durian, black thorn bisa terlaksana karena ditraktir oleh Natsir dan Djamil, kawan seperjalanan,” tambahnya.
“Hari ketiga persiapan balik ke Makassar, kami mampir untuk early lunch di restoran Maju, Sepang dekat bandara Kuala Lumpur International Airport,” ucap Amran.
“Apa lagi kalau tidak menikmati teh tarik dengan roti canai serta nasi Briyani yang masih panas. Ini yang khas Malaysia kan?” lanjutnya.
Bagi Amran dan sejumlah kolega seperjanan itu, Paket 3N2D ini terasa amat singkat.
“Masih ada harapan, semoga Jokka-Jokka berikutnya lebih lama dan menyenangkan. Ini ikhtiar bersama untuk “membahagiakan sebaya” sesama anak kampus utama Fakultas Ekonomi Baraya Tamalanrea,” terangnya.
Sebelum mengakhiri ceritanya, Amran Razak menyodorkan sejumlah bait-bait mistis dan bertenaga mengikat ruang, raga dan waktu, juga pesan dan hakikat perjalanan mereka.
Gaudeamus igitur,
Iuvenes dum sumus,
Post molestam senectutem
Nos habebit humus.Mari kita bersenang-senang
Selagi masih muda.
Setelah masa muda yang penuh keceriaan
Setelah masa tua yang penuh kesukaran
Tanah akan menguasai kita.Editor: K. Azis