PELAKITA.ID – Asisten 2 bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Lutim Masdin A.P, M.Si mengapresiasi kehadiran Kapus Litbang Perubahan Iklim Unhas, Dr Rijal Idrus pada FGD dan MAD Pesisir dan Indistri Olahan Hasil Malili di Kantor Camat Malili, Kamis, 3/11/2022.
Selain itu, apresiasi juga disampaikan kepada Dr Henny Cinnawara Kepala Pusat Studi SDGs Unanda Palopo, perwakilan Kadis Kelautan DKP Sulsel, Adam Khalik yang merupakan Kepala Cabang Dinas Luwu Raya.
“Terima kasih juga kepada perwakilan BPSPL Kementerian Kelautan dan Perikanan, A.M ishak Yusma,” imbuh Masdin.
Kegiatan yang difasilitasi Tim Koorfdinas Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat PPM PKPM Kalbuparen Luwu Timur ini terkait rencana Baseline Study di Kawasan Pesisir dan Industri Olahan Hasil Laut Kecamatan Malili yang akan dilaksanakan hingga bulan januari 2023.
Judul kegiatan tersebut adalah Baseline Survey Sosial Ekonomi dan Ekosisitem Pesisir dan Laut Malili dengan fokus pada empat desa yaitu Balantang, Harapan, Pasipasi dan Wewangriu. Penanggung jawab kegiatan ini adalah organisasi YKCLI dan dikerjasamakan dengan Lemsa dan Nypah.
Menurutt Masdin, kehadiran penanggap seperti Dr Rijal Idrus, Dr Henny Cinnawara, Adam Khalik dari CDK Luwu Raya, lalu perwakilan BPSPL Ditjen PRL Kementerian Kelautan dan Perikanan, A.M ishak Yusma merupakan kesempatan untuk mendapat banyak masukan terkait pesisir dan industri olahan di Malili bahkan Luwu Timur secara luas.
Acara MAD ini dihadiri oleh beberapa kepala desa, perwakilan Badan Koordinasi Antar Desa Wewangriu, Balantang, Harapan dan Pasipasi. Hadir pula Dinas Perikanan Lutim, penyuluh, Bappelitbangda dan tim YKCLI yang akan melakukan baseline survey.
“Terima kasih saudara sekalian, tanpa Anda kami tidak ada apa-apanya, BKAD ini adalah perwakilan desa yang biss merumuskan dan mengesahkan kebijakan. Mudah-mudahan apa yang dilakukan ini mendapat manfaat luas bagi masyarakat,” ucapnya.
“Nantinya dari segi legalitas, apa yang kita keluarkan ini sudah tidak diragukan lagi, apa yang dirumuskan ini, kolabotasi ini harapan kita bisa berdampak pada masyatakat, dan tidak berdampak buruk,” imbuhnya.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman ada beberapa kegiatan yang terlaksana dan tiba-tiba dilaksanakan dan ketika ada kendala, semua kasak-kusuk.
“Ini FGD untuk merumukan kebijakan dan pengembangan kawasan dan berkolaborasi,” ujarnya.
“Kami sangat menyambut baik kolaborasi ini antar semua sektor, dan harapan agar bisa menciptakan pengembangan masyarakat. Ini salah satu model yang kita jalankan di Luwu Timur kerjasama dengan PT Vale,” imbuhnya.
“Mudah-mudah model ini bisa meningkatkan sektor ini bisa lebih kreatif, program ke depan tidak lagi seperti menggarami laut,” kuncinya. Sektor yang dimaksud adalah pesisir dan industri olahan laut.
FGD dan MAD Khusus
Focus Group Discussion dan Musyawarah Antar Desa ini menurut Ardian Indra Putra dari PT Vale sebagai wahana berkumpulnya para pihak untuk bersama menyusun agenda pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pesisir seperti di Malili ke depannya.
Dia juga mengapresiasi para pihak seperti Unhas, BPSPL KKP, DKP Provinsi, Dinas Perikanan Lutim hingga Kepala Bappelitbangda yang hadir.
“Ini luar biasa, semua elemen bisa berkumpul, semua pihak membicarakan aspek kelautan dan pesisir Malili,” ujarnya.
Acara FGD dan MAD dipandu oleh Zainab Husain Paragay dan Kamaruddin Azis dari COMMIT Foundation ini diisi paparan tim Baselina Survey yang dsampaikan oleh Ramlan Jamal, lalu tanggapan oleh Dr Rijal Idrus, Dr Henny, Idham Khalik (CDK Luwu Raya) dan A.M Ishak Yusma dari BPSPL Makassar.
Para penanggap memberi apresiasi dan mendukung apa yang dilaksanakan BKAD dan Pemda Lutim ini.
“Ini contoh yang baik bagaimana para pihak terlibat. memberi masukan, dalama pengelolaan pesisir dan laut kita. Bukan hanya tingkat kabupaten tetapi melibatkan Pemerintah Pusat seperti KKP dan Pemprov Sulsel. Termasuk bersama-sama menjalin kerjasama dengan LSM yang sudah punya pengalaman di bidang kelautan dan perikanan,” puji Rijal Idrus.
Acara berlangsung lancar dan mendapat apresiasi peserta. Kades Balantang Musakkir Laiming menyambut baik baseline survey ini dan berharap juga bisa mengakomodir potensi pengembangan pabrik pakan ikan yang saat ini sedang digagasnya.
Sementara perwakilan Dinas Perikanan Luwu Timur,l Edi, mengapresiasi baseline survey sebagai dasar dalam mendisain program. “kita bisa memperoleh penjelasan dari para pihak termasuk aspek hukum dan tata ruang wilayah laut kita,” sebutnya.
Menurutnya selama ini banyak kelompok masyarakat menanyakan bagaimana peraturan dan ketentuan pemanfaatan pesisir dan laut Malili setelah perubahan kewenangan UU 23/2014. (KAS)