PELAKITA.ID – Tahun 2014 pernah dilaksanakan Pekan Olahraga Nasional SOIna di GOR Sudiang Makassar, ada 2 atlet Sulsel yang berhasil mewakili Indonesia ke Special Olympics World Summer Games di Los Angeles Amerika.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof Majdah M. Zain, ketua SOIna Sulsel terkait eksistensi organisasi tuna grahita melalui kegiatan olahraga dan seni.
“Tunagrahita memang bisa disebut tidak mandiri sehingga perlu bantuan, perlu ditemani,” kata Rektor Universitas Islam Makassar ini.
Majdah adalah ketua SOIna Sulsel. Di tahun 2014 itu dia merupakan salah satu pilar Pornas Tunagrahita yang digelar di Makassar. “Saat itu ketika Menteri Olahraga Bapak Roy Suryo, kita gelar di GOR Sudiang,” kenangnya.
Dia memimpin Special Olympics Indonesia SOIna Sulsel masa bakti 2021-2025. Dia terpilih kembali secara aklamasi pada Musprov SOIna Sulsel pada Maret 2021 lalu.
SOIna Sulsel adalah organisasi sosial nirlaba dan telah menyelenggarakan berbagai kegiatan pembinaan dalam mendukung anak bertalenta khusus terutama pada bidang olahraga.
Menurut Majdah, anak bertalenta khusus juga memiliki kemampuan yang perlu diasah untuk dipersembahkan melalui aktivitas olahraga dan seni. Dirinya pun menyebut bahwa telah melaksanakan berbagai program.
Beberapa di antaranya seperti healthy athletes, special olympic get into, unified sport, family suport network bagi keluarga tunagrahita untuk bersama-sama terlibat dalam pembinaan potensi anak, hingga program youth activation atau youth leader program serta R-word campaign untuk menghilangkan kata keterbelakangan mental diganti dengan bertalenta khusus,
Menurut Majdah, kegiatan SOINA untuk tunagrahita ini tetap berlangsung. dimana akan berlangsung seleksi untuk ikut komoetisis tingkat dunia. Indonesia adalah anggota SOI yang ke-79 dr 170 negara-negara anggota di tahun 1989.
“Inilah kesempatan anak-anak tunagrahita kita dari Indonesia untuk hadir. Sulawesi Selatan akan mengutus tim untuk ikut seleksi di Semarang. Rencananya awal Juli 2022,” tambah Majdah.
Majdah menyebut kegiatan SOIna ini adalah demi mengasah potensi anak-anak bertalenta khusus ini di bidang olah raga dan seni melalui latihan sepanjang tahun dan kompetisi-kompetisi cabang olahraga yang di-olimpiadekan yang bisa menjadi prestasi yang membanggakan.
“PESONAS atau Pekan Special Olympics Nasional yang akan diselenggarakan tgl 3 hingga 8 Juli di Kota Semarang adalah ajang adu prestasi dan silaturrahim keluarga anak-anak bertalenta khusus serta juga seleksi siapa yang akan mewakili Indonesi ke Olimpiade dunia SOI Special Olymlic International yang insya Allah digelar tahun 2023 di Berlin,” terangnya.
Karena itu, lanjut Majdah, pihaknya sedang mempersiapkan peserta dan transportasi serta kebutuhan lainnya ke Semarang.
“Ini kesempatan yang baik untuk kita beri kesempatan mereka mengasah kemampuan, olahraga, seperti renang, atletik, bulutangkis, kita sudah punya atlit dan akan kita ikut seratakan ke sana, ke Semarang,” tambah Majdah.
Sebelumnya, SOIna Sulsel telah bersurat ke beberapa daerah untuk mengutus atlit. “Ada yang merespon, ada pula yang tidak memberikan tanggapan,” ujarnya.
“Saat ini kita sudah dapat dukungan dari Bank Sulselbar namun masih perlu dukungan pihak lain. Kita perlu dukungan transportasi laut, ini ide untuk naik kapal laut menuju Surabaya via Makassar sebelum ke Semarang,” kata Majdah.
“Dari kita ada sebanyak 78 anggota tim, dimana ada 39 atlit dan akan diseleksi di Semarang. Rencananya pada tanggal 3 hingga 8 Juli 2022 sebagai ajang seleksi. Kita akan coba alternatif naik kapal laut sebab lebih efisien. Dari Surabaya kami bisa naik bus ke Semarang,” tambahnya lagi.
“Komitmen kita Sulsel harus bisa mengirim atlit, semoga bisa mengukir prestasi,” pungkasnya.
Editor: K. Azis