PELAKITA.ID – Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan sosialisasi penulisan proposal “Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2022”.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 Wita secara luring terbatas di Ruang Sidang FIKP Unhas, dan terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Minggu (13/03).
Turut hadir Dekan FIKP Unhas (Safruddin, S.Pi., MP., Ph.D), Wakil Dekan Bidang Kemahasiswa, Alumni dan Kemitraan, serta dua pemateri yakni Dr. Suhasman, S.Hut., M.Si dan Dr. Nursyamsi. S.Ked., M.Kes.
Sosialisasi ini diikuti oleh 145 orang peserta yang terdiri atas mahasiswa, dosen pendamping dan tenaga kependidikan.
Mengawali kegiatan, Dekan FIKP Unhas Safruddin, S.Pi., MP., Ph.D., menyampaikan bahwa masa pandemi Covid-19 tidak menghambat ajang kreativitas mahasiswa, yang diharapkan mampu berkontribusi terhadap permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat.
“PKM merupakan salah satu kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk latihan menuangkan gagasan dan ide, bagaimana mengemukakan pendapat, dan kerja sama tim,” ucapnya.
“Kami berharap mahasiswa dapat berkontribusi dan proporsinya tahun ini bertambah. Kami juga berharap mahasiswa dapat menghasilkan karya kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Kualitas penulisan proposal juga semakin baik agar peluang lolos semakin terbuka lebar,” jelas Safruddin.
Materi awal disampaikan oleh Dr. Suhasman selaku Ketua Tim Pokja PKM Unhas. Dirinya memaparkan terkait jenis PKM yang dapat diikuti oleh mahasiswa seperti PKM Riset, PKM Pengabdian kepada Masyarakat, PKM Kewirausahaan, PKM Penerapan Iptek, dan PKM Karsa Cipta.
Selain itu, juga terdapat PKM Gagasan Futuristik Konstruktif dan PKM Karya Inovatif, serta PKM Karya Tulis yang terdiri dari PKM Artikel Ilmiah dan PKM Gagasan Tertulis. Suhasman juga menjelaskan proposal untuk masing-masing bidang.
“Misalnya saja PKM Riset yang harus mengungkapkan fakta atau fenomena melalui pendekatan ilmiah, baik eksakta, sosial maupun humaniora. FIKP sendiri memiliki banyak ide yang bisa dibuatkan proposal PKM. Nantinya, riset tersebut menghasilkan tiga luaran, yakni laporan kemajuan, laporan akhir, dan artikel ilmiah,” jelas Suhasman.
Pada kesempatan yang sama, Nursyamsyi menjelaskan strategi memenangkan PKM, mulai dari langkah-langkah dalam menyusun propopsal PKM, hingga strategi agar memperoleh pendanaan. Dirinya mengingatkan kepada peserta bahwa persyaratan administrasi menjadi satu hal yang harus diperhatikan.
“Sebagus apapun proposal, jika syarat administrasi tidak terpenuhi maka proposal PKM yang diusulkan tidak akan diterima. Dalam menyusun proposal PKM penting bagi mahasiswa untuk melihat buku panduan, fokus pada kreativitas dan optimisme,” kata Nursyamsi.
Setelah pemaparan materi dari dua narasumber, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta aktif memberikan tanggapan dan pertanyaan kepada para peserta. (*/mir)