PELAKITA.ID – Di tengah situasi pandemi Covid-19, Universitas Hasanuddin tetap produktif mendorong peningkatan kualitas SDM dengan meningkatkan jumlah guru besar.
Melalui rapat paripurna Senat Akademik dalam rangka upacara penerimaan jabatan profesor, Unhas kembali kukuhkan dua guru besar bidang akuntansi.
Upacara pidato penerimaan jabatan profesor berlangsung mulai pukul 09.00 Wita secara luring terbatas dengan penerapan protokol Covid-19 di Ruang Senat Akademik Unhas, Lt. II gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea.
Acara tersebut terhubung secara virtual melalui kanal Youtube Senat Akademik Unhas, Selasa (10/11).
Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Unhas (Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA), Ketua Senat Akademik Unhas, Dewan Professor Unhas, dan Sekretaris MWA Unhas, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan beberapa anggota senat akademik.
Dua profesor yang dikukuhkan masing-masing adalah :
- Prof. Dr. Syarifuddin, SE., Ak., M.Soc.Sc., CA., Profesor dalam bidang Ilmu Akuntansi, Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Unhas dengan nomor keanggotaan 406.
- Prof. Dr. Arifuddin, SE., M.Si., Ak., CA., Profesor dalam bidang Ilmu Akuntansi, Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis dengan nomor keanggotaan 407.
Dalam sambutannya, Rektor Unhas Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., menuturkan bahwa jabatan profesor bagi perguruan tinggi merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kapasitas atau kemampuan dalam memberikan pelayanan akademik berkualitas.
Olehnya itu, Unhas terus mendukung dan mendorong sumber daya yang memiliki potensi tersebut.
“Kita selalu mengejar penambahan itu dan Unhas cukup berhasil menambah terus jumlah guru besar. Untuk tahun ini, sampai bulan November, Unhas menambah 14 guru besar baru. Meskipun situasi pandemi yang memberikan keterbatas ruang, tapi produktifitas itu selalu terlihat,” jelas Prof Dwia.
Prof Dwia berharap, bertambahnya jumlah guru besar di FEB Unhas akan menghadirkan inovasi baru seperti membuka prodi baru kekinian yang tentunya akan meningkatkan kemampuan Unhas dalam banyak hal utamanya riset dan publikasi.
“Jumlah publikasi terus meningkat, kami bersyukur tahun ini bisa capai target 1750 publikasi bahkan sudah terlampaui. Kedepan, Unhas berkeinginan masuk dalam perenkingan yang baik di WCU. Indikator standar seperti akreditasi, SDM unggul tetap dijaga. Namun, untuk menguatkan standar penilaian tentunya membutuhkan peran dan terobosan yang fenomenal,” sambung Prof. Dwia.
Sebelumnya, masing-masing guru besar telah menyampaikan pidato penerimaan yang membahas mengenai bidang keahlian.
Prof. Dr. Syarifuddin, SE., Ak., M.Soc.Sc., CA
Dalam pidato penerimaannya, Prof Syarifuddin menjelaskan mengenai “Konstruksi Strategi Perubahan: Sebuah Gerakan Politik Anggaran”.
Dia menuturkan bahwa penafsiran dapat mengarahkan pada suatu perubahan (kebijakan) yang memiliki hubungan dengan akuntansi.
Akuntansi mempunyai power untuk mengubah pola-pola keterbukaan organisasi, sehingga berbagai urusan dari dunia internal dapat dibaca oleh masyarakat eksternal.
Jika akuntansi digunakan dengan hati-hati dan seksama, maka akuntansi memainkan peran untuk merubah kesadaran manajerial secara strategis yang jauh dari berbagai masalah internal, tetapi menuju pada satu pandangan posisi eksternal organisasi atau pada segmen yang utama dalam organisasi
Melalui berbagai konfigurasi organisasional dan perubahan kebijakan anggaran, organisasi pemerintahan dalam proses pembuatan kebijakan akan lebih berorientasi pada kepentingan publik karena disebabkan publik berperan menjadi watch dog. Sehingga pola-pola keterbukaan sedang mengalami perubahan.
Olehnya itu, kebijakan akuntansi juga sedang mengalami penyesuaian yang secara pro aktif membentuk dan mengubah konsep pemerintah terhadap apa yang penting dan tidak penting.
“Perlu dicatat, politik anggaran merupakan ruang dialektika yang meningkatkan mobilitas moral dan komitmen etika pada masyarakat yang bekerja melalui kontrol strategis dan bukan kontrol individual saja,” jelas Prof Syarifuddin.
Prof. Dr. Arifuddin, SE., M.Si., Ak.,CA
Sementara itu, Prof Arifuddin dalam pidato penerimaannya menjelaskan tentang “Skeptisisme Profesional Auditor Dalam Ketepatan Pemberian Opini Audit Atas Laporan Keuangan”.
Situasi dan etika auditor dalam melaksanakan audit dimana auditor akan meningkatkan skeptisisme profesional auditor.
Dalam pemberian opini akan sangat tepat. Pemberian opini akan sesuai dengan bukti-bukti dari hasil pemeriksaan auditor. Semakin tinggi tingkat skeptisisme profesionalisme seorang auditor maka semakin baik ketepatan pemberian opini oleh auditor.
Pengalaman dan kompetensi auditor dalam pelaksanaa audit akan meningkatkan skeptisisme profesional auditor sehingga dalam pemberian opini akan sangat tepat dan tentunya pengalaman dan kompetensi yang semakin tinggi maka ketepatan pemberian opini semakin tinggi pula.
Dasarnya, opini yang diberikan oleh auditor tergantung kepada bukti yang diperiksa dan disesuaikan dengan kriteria opini sesuai standar audit.
Upacara pengukuhan dua guru besar Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Unhas berlangsung lancar hingga pukul 10.30 Wita. (*/mir)