“Tempat ini menjadi wahana konsultasi produk, perluasan skala usaha, simpul dagang skala luas, dan menjadi rumah singgah bagi alumni Unhas, masyarakat luas pelaku UMKM.”
Hidayah Muhallim, Sekretaris IKA Unhas Wilayah Sulawesi Selatan.
MAKASSAR, PELAKITA.ID – Tantangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Sulawesi Selatan terutama yang berproduksi di daerah jauh dari pusat pertumbuhan daerah adalah keterbatasan akses pemasaran serta kurangnya sentuhan mutu.
“Kami membutuhkan fasilitasi pemasaran terutama di Kota Makassar, sebagai ibu kota Sulawesi Selatan,” kata Nasruddin Nakir, produsen Keripik Pisang Lahadeng di Kota Malili, saat ditemui Pelakita.ID beberapa waktu lalu.
Menurut alumni Ilmu Kelautan Unhas angkatan 1996 ini, saat ini produk keripiknya mendapat banyak pujian di media sosial, hanya saja jangkauan pemasarannya masih terbatas.
“Saya dan istri sudah sepakat untuk serius usaha ini,” ujar Nas yang beristrikan alumni Pertanian Unhas ini.
Keripik Lahadeng merupakan produk unggulan Luwu Timur yang telah mendapat dukungan penguatan kapasitas dari PT Vale dan Pemda Lutim.
“Meski begitu, kami ingin masuk pasar Makassar, atau paling tidak bisa menitipkan produk olahan kamim,” harap Nas.
Gayung bersambut
Apa yang disampaikan Nasruddin itu disambut baik Sekretaris Umum IKA Unhas wilayah Hidayah Muhallim.
“Tujuan pendirian Klinik Bisnis IKA Unhas Wilayah ini untuk merespon kebutuhan teman-teman alumni yang saat ini sedang mengembangkan produk UMKM di daerah,” ucapnya saat mendengar situasi alumni Unhas di daerah.
“Kami tentu senang sekali jika ada produk seperti Keripik Lahadeng itu dipajang di gerai Klinik Bisnis kita,” ujar Hidayah.
“Saya percaya, masing-masing daerah di Sulsel, punya keunggulan, punya ciri khas. Kita ingin fasilitasi itu,” tambahnya.
Ide pembukaan Klinik Binsis IKA Unhas Wilayah Susel mendapat respon positif dan segera dari Ketua IKA Wilayah Sulawesi Selatan, Mohammad. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto.
“Saya senang sekali dengan ide inkubasi dan promosi produk alumni melalui Klinik Bisnis IKA Unhas Wilayah ini. Niat baik harus didukung,” tanggap Danny.
“Kita segerakan bentuk ini sebagai laboratorum pembelajaran, wadah bagi alumni di Sulsel. Silakan kawan-kawan alumni yang produsen, pedagang, usaha mikro, kecil dan menengah, bahkan yang lebih besar untuk bareng-bareng,” ujar Danny.
Pusat riset dan market palce
Sementara itu, Dr Sakka Pati, salah satu anggota Badan Otonom IKA Unhas Wilayah menyebut, kesediaannya untuk ikut dalam Klinik Bisnis ini karena harapan ketua umum IKA Unhas untuk mendorong inisiatif usaha termasuk mendorong para pelaku bisnis UMKM.
“Kita bisa eksekusi semua ide bisnis di sini, llinik ini sebagai pusat riset produk UMKM berbasis lokal, dan bisa menjadi market product , supaya produk lebih luas jangkauannya,” tutur akademisi FH Unhas dan telah bersedia menjadikan rumahnya sebagai pusat Klinik Bisnis.
Sementara itu, Ema Husain, aktivis perempuan dan selama ini aktif mendorng pemberdayaan kelompok perempuan rentan mengapresiasi inisiatif ini.
“Ini kesempatan pas untuk beberapa produk yang dihasilkan masyarakat Sulsel. Yang coba dikembangkan melalui Klinik Bisnis ini bisa menjadi bagian dari model pendampingan dan pemberdayaan, bagaimana mengelola kekuatan alumni yang tersebar luas di wilayah Sulsel,” ujar Ema.
Di Klinik Binsis, Ema mengaku melihat produk seperti terasi asal Selayar yang khas.
“Terasi Selayar tiada banding, bisa bersaing dengan produk dari luar Sulawesi Selatan,” pujinya. Dia pun berharap semakin banyak produk alumni yang dibawa ke sini.
Di area Klinik Bisnis, tak hanya sebagai etalase produk tetapi juga usaha kreatif budidaya ikan.
“Kita ada bioflok, atau kolam yang bisa jadi contoh praktrik budidaya ikan di lahan sempit. Juga ada aquaponik, dan sayuran organik, satu paket,” kata Ziaulhaq Nawawi dari Econatural Society, salah satu pilar di balik Klinik Bisnis ini,
Menurunya, upaya ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat luas terutama alumni untuk membantu ekonomi rumah tangga.
“Bersama ketua wilayah, kami menyampaikan selamat bekerja untuik Pak Cawi, untuk terus mengembangkan Klinik Bisnis ini, teruslah beinoavasi. Terima kasih Ibu Sakka Pati untuk tempatnya, yang dijadikan laboratorium dan klinik bisnis ini,” ucap Hidayah terkait inisiatif Cawi yang merupakan alumni Perikanan Unhas ini.
Hidayah berharap, tempat ini menjadi wahana konsultasi produk, perluasan skala usaha, simpul dagang skala luas, dan menjadi rumah singgah bagi alumni Unhas, masyarakat luas pelaku UMKM.
Lokasi Klinik Bisnis IKA Unhas Wilayah dapat dijangkau di Kompleks BTN Hamzy BLOK V/2, Tamalanrea Makassar.
“Seperti harapan ketua wilayah, Klinik Bisnis ini akan jadi tempat berdiskusi, lokakarya, pelayanan dan pendampingan atau jadi gerai produksi seperti harapan Pak Nasruddin Nakir di Luwu Timur itu,” tambahnya.
“Bisa menjadi kontribusi alumni untuk masyarakat, almamater, bangsa dan negara,” pungkas Hidayah.
Editor: K. Azis