PELAKITA.ID – Suara Rinul Saggaf bergetar saat dihubungi Pelakita.ID, 16 Januari 2021. Pria yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bappeda Kabupaten Majene ini mengungsi ke rumah mertuanya di Pinrang, tidak lama setelah gempa susulan tanggal 15 Januari 2021.
“Kami mengungsi ke Pinrang ini, mertua yang meminta, nelpon terus. Saya mengungsi kemaren malam,” ucapnya via panggilan Whatsapp, (Sabtu, 16/1/2021)
Dari Rinul diperoleh informasi bahwa ada sekurangnya lima kecamatan di Majene dan Mamuju yang sangat terdampak gempa Sulbar yang terjadi pada tanggal 14/1/2021 pukul 2.35 menit dengan skala 5,9 skala Richter serta tanggal 15/1/202i sebesar 6,2 skala Richter.
“Gempa pertama itu sudah ada retak-retak, yang kedua ini yang kuat sekali. Kami di Majene saat itu,” katanya.
“Menurut saya sekurangnya ada lima kecamatan, yaitu Malunda, Ulumanda, Tubo, Mamuju dan Tappalang paling parah,” kata alumni S2 Magister Manajemen FE-Unhas ini.
Ulumanda, Malunda dan Tubo Sendana masuk wilayah Majene sementara Tapalang dan Mamuju masuk kabupaten Mamuju.
“Tubo itu sudah terputus, tiang-tiang listrik rebah, jalan longsor, tapi radius gempa memang di Malunda, yang berbatasan Mamuju. Jadi bisa lebih fokus di Malunda,” imbuhnya.
Dia menyatakan bahwa Kota Majene memang terdampak tetapi kalau membaca perkembangan terakhir terutama banyak warga mengungsi itu setelah adanya informasi dari BMKG terkait potensi tsunami.
“Banyak yang mengungsi, bikin tenda,” katanya.
Rinul menyebut bahwa untuk yang ingin memberi bantuan bisa fokus ke kecamatan-kecamatan terdampak tersebut. Dia juga menyebut perlunya perhatian pada kecamatan seperti Tubo Sendana.
“Di sini banyak desa di pegunungan dan terdampak gempa, longsor, jalan putus apalagi tidak ada sambungan komunikasi seluler,” katanya. Dia menyarankan untuk ada perhatian juga pada lokasi-lokasi terisolir dan di gunung ini.
Rinul menyampaikan bahwa jika memang ada yang ingin memberikan bantuan sebaiknya koordinasi dengan unit kerja Pemda Majene atau Mamuju seperti BPBD Kabupaten atau Dinas Sosial yang paham kondisi dan punya akses ke lokasi-lokasi terdampak bencana.
“Kami siap memberi informasi,” pungkasnya.
Editor: K. Azis