PELAKITA.ID – UNHAS dan tema maritim tak bisa dipisahkan. Maritim adalah ruh Pola Ilmiah Pokok Unhas sejak lama, sejak tahun 70-an serta mewarnai perjalanan semua fakultas dan jurusan yang ada. Mulai dari tema antropologi maritim, hukum laut, farmakologi, perkapalan hingga oseanografi perikanan.
Satu dekade terakhir, tokoh kelautan nasional, baik peneliti, pengambil kebijakan, perencana maupun praktisi kelautan nasional banyak datang dari diaspora alumni Ilmu Kelautan Unhas, bagian dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP).
Jalan panjang Universitas Hasanuddin dalam merintis dan membesarkan Program Studi Ilmu Kelautan sejak 1988 telah bermuara pada kesadaran akademik baru universitas bahwa Ilmu Kelautan perlu diperdalam, dielaborasi, difokuskan melalui kelas Pasca Sarjana atau S2 yang kontekstual dan menjawab ekspektasi masa depan.
Ada tiga alasan mengapa S2 yang merupakan bagian dari FIKP Unhas ini relevan dan sangat dibutuhkan.
Pertama, tantangan kompleksitas potensi dan isu-isu sumber daya pesisir dan laut saat ini dan masa datang.
Kedua, arah baru kebijakan pembangunan nasional pada pengembangan sumber daya kelautan sebagai pilar dan ‘prime mover’ pembangunan nasional dan daerah, sehingga, dituntut tersedaanya sumber daya manusia yang kompeten.
Ketiga sarana prasarana atau infrastruktur pendidikan yang tersedia dan sesuai kebutuhan zaman dan merupakan komitmen UNHAS untuk menyiapkan SDM unggul dan sesuai kebutuhan zaman.
Unhas menyadari hal tersebut dan telah menyapkan Kelas Pasca Sarjana Ilmu Kelautan per tahun 2020 ini.
Pelakita.ID mewawancarai salah satu pengampu mata kuliah di S2 Ilmu Kelautan Unhas yang juga anggota Komnas Kajiskan, Prof Dr A. Iqbal Burhanuddin, M.Fish.Sc terkait kelas baru di Unhas ini, 14/11/2020.
Menurutnya, profil lulusan Program Program Studi Magister Ilmu Kelautan ini meliputi kelompok peneliti, tenaga ahli dan akademisi.
“Dengan ikut kelas ini kita berharap peneliti akan memiliki kemampuan merancang, mengelola dan mengembangkan penelitian dalam bidang kesehatan ekosistem dan konservasi laut serta menghasilkan publikasi bertaraf nasional dan internasional,” katanya.
Selain itu, lanjut Prof Iqbal Burhanuddin, adalah mereka yang bisa disebut tenaga ahli.
“Yaitu mereka yang memiliki kemampuan mengidentifikasi dan mengestimasi sumberdaya laut serta mengembangkan inovasi untuk kepentingan pengelolaan dan perlindungannya,” tambahnya.
“Lalu yang ketiga adalah para akademisi. Dengan ikut kelas S2 ini, mereka akan menjadi alumni yang kompeten menyusun dan mengembangkan rencana materi pembelajaran serta mentransfer pengetahuan bidang kelautan,” sambungnya.
Siapa saja pengajarnya? Menurut Prof Iqbal, saat ini telah sedia 34 Staf dosen.
“Ada 24 bergelar Doktor dan 10 bergelar professor yang handal dalam bidang Ilmu Kelautan dengan fokus kajian bidang Kesehatan Ekosistem Laut dan Bio-ekologi Sumberdaya Kelautan,” jelas lulusan pertama Prodi Ilmu dan Teknologi Kelautan Unhas ini.
Untuk meraih gelar Sarjana S2 Ilmu Kelautan ini butuh total 40 SKS yang dapat diselesaikan dalam waktu 1 tahun 6 bulan. “Perkuliahan secara blended learning dan atau full online,” imbuh Profesor pengampu biosistematika biota laut ini.
Ada beberapa mata kuliah yang akan disajikan seperti Bio-Ekologi Sumberdaya Laut, Ekologi Laut Lanjutan, Oseanografi, Kesehatan Ekosistem, Kimia Lingkungan dan Pengendalian Pencemaran.
Lalu ada Rancangan dan Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut, Restorasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Laut, Pemodelan Kelautan Lanjutan, Geospasial Kelautan, Biosistematika Biota Laut, publikasi Internasional/Nasional, hingga seminar proposal, hasil dan tesis berikut ujiannya.
Saat ini kelas S2 Ilmu Kelautan Unhas ini mempunyai Ruang kuliah yang sangat memadai lengkap AC dan LCD, ruang perpustakaan dan ruang baca, Laboratorium Riset, Marine Station di Pulau Barranglompo.
Lalu ada pula Tambak Pendidikan di Barru, Ruang multimedia, ruang mahasiswa S2, jaringan internet dan Sistem Informasi yang terpadu di dalam Kampus UNHAS lalu ada fasilitas e-learning.
Apa yang dipaparkan di atas merupakan manifestasi dari visi Unhas yang komitmen untuk menghasilkan Lulusan Magister Ilmu Kelautan yang unggul secara global dalam pengembangan IPTEK Kesehatan ekosistem dan konservasi berbasis wilayah pesisir dan laut tropis.
Misinya adalah menyelenggarakan pendidikan magister Ilmu Kelautan yang unggul dalam bidang kesehatan ekosistem dan konservasi yang berbasis wilayah pesisir dan laut tropis.
“Lalu mengembangkan dan mengaplikasikan IPTEK kelautan dalam bidang kesehatan ekosistem dan konservasi yang berbasis wilayah pesisir dan laut tropis untuk kemaslahatan benua maritim serta membangun kemitraan IPTEK Kelautan dalam pengembangan wilayah pesisir dan laut tropis,” kata Prof Iqbal Burhanuddin.
Untuk saat ini, ada dua bidang kajian yang akan difasiilitasi di kelas S2 yaitu pada Kesehatan Ekosistem Laut, meliputi kimia lingkungan, pengendalian pencemaran Pemodelan sebaran pencemaran laut Pemetaan sebaran pencemaran laut.
Yang kedua adalah bidang Kajian Bio-Ekologi Sumberdaya meliputi rancangan dan pengelolaan kawasan konservasi Restorasi dan rehabilitasi ekosistem dan sumberdaya dan biosistematika biota laut.
“Pendaftaran akan dibuka dari 4 November 2020 hingga 4 Januari 2021,” pungkas Prof Iqbal.
Keren ya? Yuk daftar di link ini: Link pendaftaran: https://regpmb.unhas.ac.id/
Penulis: K. Azis