PELAKITA.ID – Konferensi Daerah Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) Sulawesi Selatan sukses digelar di Hotel Unhas, Sabtu 10 Agustus 2024.
Prof Safruddin Hasyim akrab disapa Prof Pion dan Ziaul Haq Nawawi (Cawi) terpilih secara aklamasi menjadi ketua dan sekretaris organisasi yang merangkul sarjana perikanan di Sulawesi Selatan. Periode 2024-2029.
Sebelumnya jabatan Ketua ISPIKANI Sulsel dijabat oleh Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa.
ISPIKANI Sulsel menjadi wadah sarjana perikanan untuk saling bertukar pikiran, berinovasi, dan alat pengabdian kepada masyarakat.
“Kami punya komitmen untuk menjadikan ISPIKANI sebagai pusat pengembangan peningkatan keahlian alumni perikanan,” kata Prof Pion yang saat ini juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas.
Prof Pion mengatakan, selama 5 tahun ke depan, ISPIKANI Sulsel harus melahirkan sebanyak mungkin pengusaha-pengusaha baru di bidang perikanan.
Sebab sektor perikanan akan menjadi salah satu sektor penting untuk mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia.
ISPIKANI juga diharapkan menjadi jembatan komunikasi antara dunia usaha dengan mahasiswa.
“Lewat program kampus merdeka dan merdeka belajar,” kata Prof Pion.
Sekretaris ISPIKANI Sulsel, Cawi, mengatakan setelah dilantik pengurus baru akan melakukan pendataan sumberdaya anggota.
“Mengetahui potensi yang dimiliki oleh setiap anggota,” ungkap pria yang juga aktivias LSM melalui progran pemberdayaan ekonomi dan lingkungan masyarakat pesisir dan pulau-pulau ini.
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa berharap ISPIKANI Sulsel bisa menjadi bagian dalam mengawal ketahanan pangan. Sumberdaya Perikanan harus menjadi bahan pangan utama masyarakat.
“Tidak hanya telur dan ayam,” katanya.
Tentang Syafruddin Hasyim
Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Ilmu Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin Prof. Safruddin, S.Pi., M.P.,Ph.D., telah dikukuhkan sebagai Guru Besar Unhas ke-488 dalam Bidang Ilmu Oseanografi Perikanan FIKP, pada Selasa (24/10).
Prof. Safruddin, S.Pi., M.P.,Ph.D., menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul “Pengaruh Osenografi Perikanan Terhadap Pembentukan Fishing Ground Ikan Pelagis di WPPNRI 713 Berbasis Teknologi Remote Sensing untuk Mendukung Pencapaian SDGs”.
Sementara Ziaulhaq Nawawi, adalah aktivisi perikanan yang aktif memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir serta pelestarian lingkungan. Dia disebut sebagai pendiri LSM Eco Natural.
Ia dikenal aktif memberikan pelatihan kewirausahaan dan membina beberapa kelompok wirausaha rumah tangga seperti Abon Sehat, Juku Kalotoro (pengemasan ikan asin), kripik rumput laut, kripik ikan, dan selai nanas.
Produk-produk yang dibina berbasis pemberdayaan ibu-ibu dengan menekankan makanan sehat (tanpa MSG) dan setiap 10% hasil keuntungan digunakan untuk pelestarian lingkungan penanaman bakau di wilayah Buton, Luwuk Utara, Kab Barru, Kab Maros, Kecamatan Padang seluas 20 hektar.
Dikutip dari Sindonews, sejak tahun 1998, Cawi sudah aktif bergerak di pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Redaksi
