PELAKITA.ID – Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar memimpin pelaksanaan Rapat Koordinasi Bidang Keanekaragaman Hayati, Selasa, 2/4/2024.
Menurut Plt Kadis Ferdi Mochtar, kegiatan pertemuan ini berkaitan dengan upaya peningkatan dan evaluasi kinerja serta kebutuhan alat pendukung kerja RTH.
“Pertemuan ini dimaksudkan untuk mebgidentifikasi kebutuhan dalam memaksimalkan kinerja bidang keanekaragaman hayati,” ucapnya.
Dia menilai kinerja tahun lalu cukup positif dan telah berkontribusi pada perolehah seritifikat Adipura pada awal tahun ini.
“Pertemuan ini untuk mendorong kinerja organisasi DLH terutama agar dapat berkontribusi pada prestasi selanjutnya seperti perbaikan indeks keanekaragaman hayati dan perolehan Piala Adipura,” kata Ferdi.
Selain itu, dibahas juga tentang upaya-upaya, program, identikdikasi input, dan pentingnya pelibatan para pemangku kepentingan di Kota Makassar untuk perbaikan indeks Keanekaragaman Hayati yang telah diperoleh tahun lalu.
Rencana Induk Pengelolaan
Terkait bidang keaneragaman hayati Kota Makassar, tahun lalu, DLH Kota Makassar telah menggelar Forum Group Discussion FGD terkait Penjaringan Isu Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Kota Makassar pada Jumat, 15/12/2023.
Saat itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Ferdi Mochtar menyebut FGD ini untuk memperkaya profil dan rencana pengelolaam keanekaragaman hati Kota Makassar.
Dia juga menyebut sejumlah usulan kegiatan telah teridentifikasi dan harus diselaraskan dengan situasi, kapasitas, tantangan dan kebutuhan Kota Makassar ke depan.
“Rencana Induk Pengelolaan atau RIP Keanekaragaman Hayati atau Kehati adalah dokumen kerangka perencanaan strategis untuk periode lima tahun,” kata Ferdi.
Hal tersebut, kata Ferdi, sangat penting sebagai dasar bagi pengelolaan terpadu keanekaragaman hayati.
“Rencana Induk disusun oleh DLH dengan melibatkan peneliti, akademisi, lembaga-lembaga konservasi, dan masyarakat,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknyaa bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Hasanuddin LPPM Unhas.
Dia berharap para pihak seperti OPD, Kecamatan, dapat membantu DLH dalam menyukseskan RIP KEHATI sebagai komitmen bersama memajukan pengelolaan ragam hayati yang ada di Kota Makassar.
Sejumlah ide mencuat terkait lokasi yang bisa jadi Taman Kehati seperti kawasan di sekitar Daya atau di lahan Pemkot Makassar. Untuk mendirikan Taman Kehati butuh minimal 3 hektar kawasan.
Lokasi lainnya seperti pulau-pulau Lanjukang dan Langkai. Di sini terdapat burung unik masuk list IUCN. Ada bambangan coklat dan Gosong Kaki Merah yang bertelur besar dan jadi penciri Kawasan Wallacea.
Kawasan Lakkang yang kaya vegetasi mangrove, cagar budaya dan keunikan lingkungan sebagai kominasi sungai, pesisir, laut dan usaha perikanan dan pertanian.
Lakkang ada delta yang unik dalam wilayah administrasi Kota Makassar, artinya bisa diakses lewat jalan tol.