Suksesi IKA Unhas, Dr Sudirman Numba: Agrokompleks punya banyak kader

  • Whatsapp
Dr Sudirman Numba

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Perhelatan Musyawah Besar (Mubes) Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin tinggal menghitung hari. Setelah dipimpim tokoh nasional Jusuf Kalla selama hampir 30 tahun, anggota IKA bersiap memilih pelanjut tongkat estafet.

Siapa yang pantas? Jika ini ditanyakan kepada salah seorang aktivis Unhas tahun 80-an, Dr Sudirman Numba maka pilihnanya banyak.

“Jangan salah, Agrokompleks ini punya banyak kader dan telah teruji. Ada beberapa nama seperti Andi Amran Sulaiman, Yusran Jusuf hingga Agus A. Nu’mamg dan Bachrianto Bachtiar,” sebutnya.

“Nama-nama itu populer dan leadership-nya tak diragukan apalagi jika dihubungkan Rektor JJ yang baru saja terpilih yang juga jebolam Agrokompleks,” imbuhnya.

Agrokompleks yang dimaksud adalah rumpun Peternakan, Kehutanan, Pertanian hingga Kelautan dan Perikanan.

Meski demikian, sosok yang juga diharapkan menjadi pemimpin IKA Unhas ini menyebut perlunya memaknai nilai strategis IKA sebagai organisasi ‘guyub’ alumni.

“IKA Unhas harus dibesarkan oleh anggotanya yang begitu banyak dengan latar belakang yang berbeda, telah tersebar di mana-mana,” ucap Sudirman yang merupakan alumni Pertanian Unhas.

Menurutnya, kalau seluruh anggota terlibat dengan semangat kebersamaan, sinergi dan kolaborasi, maka IKA Unhas bisa mewarnai percepatan pembangunan di berbagai sektor.

“Oleh karena itu, sosok pimpinan IKA ke depannya harus yang mampu membuka ruang bagi anggotanya untuk berpartisipasi dalam mewujudkan IKA sebagai rumah besar untuk semua,” harapnya.

“Rumah bagi yang diharapkan mampu berkontribusi bagi almamater, alumni, mahasiswa serta pembangunan daerah dan Indonesia secara keseluruhan,” terangnya.

Bagi pria yang biasa disapa Kak Sudi ini, IKA Unhas ke depan harus menjadi wujud implementasi dari wadah silaturrahim.

“Silaturrahim mampu membangun sinergitas berbagai potensi melalui jaringan yang luas. Jadi inti silaturrahim itu adalah pengembangan jaringan serta kecepatan bergerak dari waktu ke waktu, kecepatan bergerak dari satu tempat ke tempat lain,” jelasnya.

“Sekarang ini bukan lagi masanya yang besar akan memakan yang kecil, tetapi yang cepat akan meninggalkan yang lambat. Untuk menjadi besar kuncinya adalah bangun sinergi dan untuk bisa menjadi cepat maka bangun kolaborasi,” tegasnya.

“Masa’ pemindahan IKN sudah ketuk palu tapi peran IKA UNHAS belum ada bayangan kontribusinya?,,  pungkas pakar agribisnis ini.

Editor: K. Azis

Related posts